|
Sumber Foto: Humas Kemenag Kab. Karimun |
Kemenag Kab. Karimun - SABTU malam (08/ 06/ 13) masyarakat muslim Kabupaten Karimun kembali mendapatkan siraman rohani dari da’i terkenal Ibu Kota, ustazd Ahmad Habib Al-Habsyi dalam rangka peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1434 H yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.
Turut hadir malam itu dari Forum Kemitraan Pimpinan Daerah (FKPD), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan masyarakat kabupaten Karimu. Sebelum santapan rohani digelar, Bupati Karimun, H Nurdin Basirun
menyampaikan agar dengan peringatan Isra Mi’raj ini menjadi pegangan
kepada masyarakat Kabupaten Karimun dalam menjalankan perintah agama. Nurdin juga mengajak kepada masyarakat yang menuhi Coastal Area malam
itu agar saling bahu membahu dalam membangun Kabupaten Karimun sesuai
dengan azam Iman dan Taqwa yang merupakan azam pembangunan Kabupaten
Karimun pertama. “Isra Mi’raj diharapkan merupakan pegangan bahwa shalat lima waktu agar
menjadi salah satu yang wajib dikerjakan, mari sama-sama memenuhi
masjid-masjid yang ada, dan bersama-sama mendoakan Karimun agar
mendapatkan petunjuk Allah SWT dalam pembangunanya,” ungkap Nurdin dalam sambutannya.
Acara Isra Mi'raj tersebut diikuti begitu antusias masyarakat
Karimun. Berulang kali Ust Ahmad Al Habsy mengajak masyarakat Karimun
untuk bersholawat kepada Nabi Muhmmad SAW. Lantunan Sholawat terus
bergema di bumi berazam.
Ust Ahmad Al Habsy sedikit mengupas filosofi Isra' Mi'raj Nabi
Muhammad SAW. Bahwa dalam sejarah disebutkan ketika Nabi sedang di
Mi'rajkan ke atas langit dan sempat bertemu langsung dengan sang
Pencipta, yakni Allah SWT, sehingga mendapatkan perintah sholat lima
waktu. Ia juga mengajak kepada masyarakat Karimun untuk memahami filosofi
dari perjalanan Nabi Muhammad SAW tersebut. Setelah itu dia bergegas
turun ke Bumi dan hal itu ditanyakan Allah. "Nabi hanya menjawab bahwa dia ingat kepada umatnya. Ini adalah
filosofi pemimpin bahwh ketika sudah diatas harus ingat dan turun kepada
masyarakat. Selama ini yang kita lihat, baru jadi Gubernur atau Bupati
sudah lupa sama rakyatnya," sindirnya.
Lebih lanjut Ust Al Habsy mengatakan jabatan seseorang adalah sebuah amanah yang kelak harus
dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.
Dalam ceramahnya juga Al Habsyi menyatakan tidak ada yang tidak mungkin
dilakukan oleh Allah SWT apalagi hanya membawa Nabi Muhammad SAW naik ke
langit hanya dalam semalam saja, hingga akhirnya menerima wahyu
menjalankan perintah Shalat lima waktu. “Kalau manusia bisa menciptakan Hand Phone, coba kita kaji, siapa yang
menciptakan Handphone yang bisa mengantarkan suara tanpa kabel,
mengantarkan pesan tertulis tanpa perantara bahkan hurufnya pun tak
tercecer satu pun, begitu hebatnya manusia, namun kembali kita kaji
siapa manusia itu, jawabnya manusia adalah mahkluk ciptaan Allah SWT ,
kalau manusia bisa menciptakan Handphone yang begitu hebatnya, apalagi
Allah SWT, dapat dalam sekejap membawa Nabi Muhmmad SAW menuju ke langit
secepat kilat,” ujar Al Habsyi.
Dia juga berpesan agar kita menghindari sifat sombong, karena hal itu
merupakan sifat iblis. Orang yang sombong selalu memandang kecil yang
ada dihadapannya.
"Kita harus bisa menghindari tiga sifat yakni
sombong, tamak dan hasad atau dengki. Itu salah satu kunci kebahagiaan
di dunia," ucapnya.
Disela-sela acara, Ustadz Ahmad mencoba untuk
interaktif bersama para jamaah yang hadir, seraya melemparkan
pertanyaan kepada anak-anak mengenai hafalan shalawat kepada Nabi.
Selain itu dia pun memberikan kuis kepada masyarakat.
"Bagi yang
bisa jawab saya kasi satu baju yang merupakan desain saya sendiri
dengan merek ilbas colection," katanya seraya menunjukkan baju berbentuk
jubah dan serupa dengan yang biasa dia pakai saat memberikan ceramah.
Sekurang-kurangnya ustaz Al-Habsyi memberikan tiga pelajaran penting
dari rangkaian kejadian yang dialami Rasulullah selama perjalanan
Isra'-Mi'raj. Pertama, manusia jangan lupa diri. Ketika nabi diperjalankan Tuhan hanya dalam satu malam saja (lailan)
untuk perjalanan yang maha jauh itu, artinya nabi tidak tergoda untuk
terus berlama-lama di sidratul muntaha walaupun itu mungkin
menyenangkan. Nabi tidak sampai lupa diri untuk kembali. Pelajaran kedua,
kalau sudah di atas jangan lupa turun. Ini tepat untuk para pejabat
yang jika sudah menjabat (di atas) jangan sampai lupa turun ke bawah.
Baik turun untuk menyambangi rakyatnya maupun turun dalam makna habisnya
masa jabatan. Pelajaran ketiga, jangan angkuh dan sombong.
PeristiwaIsra'-Mi'raj hanya sekali saja terjadi dalam sejarah para
nabi. Dan hanya untuk satu orang nabi dari sekian banyak nabi dan rasul
Tuhan. Tapi Muhammad tidak sombong dan angkuh dengan kesempatan yang dia
dapatkan.
dalam akhir acara tersebut, Ustad Al Habsyi juga memberikan puluhan
buku karangnya tersebut gratis kepada masyarakat yang hadir. Namun
sayang tidak semua mendapatkanya lantaran masyarakat yang hadir pun
berebut mendapatkannya.Terkait hal ini, Bupati Karimun, H Nurdin Basirun pun berjanji akan menambah jumlah buku tersebut, yang kemudian akan dibagikan kepada para generasi muda.
“Saya janji akan saya bagikan buku ini ke generasi muda, siapa saja
yang mendapatkanya itu nanti kita lihat, yang jelas yang mendapatkan
adalah generasi muda di Karimun,” jelas Nurdin singkat. (mtz)
|
Sumber Foto: Terkininews.com |
|
Sumber Foto: haluankepri.com |
Comments
Post a Comment