Kemenag Kepri: Bidang Musabaqah Laksanakan Pertemuan Lanjutan

Kemenag Kepri: Bidang Musabaqah Laksanakan Pertemuan Lanjutan Batam (Humas)—-Dalam rangka persiapan pelaksanaan MTQ Nasional XXV Tahun 2014 di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau yang akan dilaksanakan pada 5 – 15 Juni 2014 mendatang khususnya bidang Musabaqah dan Perhakiman dilaksanakanlah rapat panitia bidang Musabaqah dan Perhakiman MTQ Nasional XXV Tahun 2014 di Hotel PIH Batam Center, Senin (7/4).

Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Kanwil Kemenag Kepri Drs. H. Marwin Jamal, Staf Ahli Gubernur Kepri Drs. H. Razali Jaya, Kepala Biro Kesra Drs. Tarmidi, para panitia bidang Musabaqah dan Perhakiman, serta undangan.

Kepala Kanwil Kemenag Kepri Drs. H. Marwin Jamal mengatakan bahwa bidang musabaqah merupakan bidang yang sangat vital dalam pelaksanaan MTQ. Menurutnya tidak ada artinya jika pembukaan MTQ berlangsung tetapi musabaqah yang merupakan acara inti justru gagal. “Selain melakukan koordinasi, pertemuan ini kita arahkan untuk mempersiapkan kafilah kita sehingga bisa meraih juara umum”, kata H. Marwin Jamal.

Dalam rapat tersebut disimpulkan beberapa hal penting terkait dengan pelaksanaan MTQ khususnya bidang musabaqah dan perhakiman.

Staf Ahli Gubernur Razali Jaya mengatakan rapat dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan dalam rangka penyelenggaraan MTQ XXV Nasional sekaligus mengecek kembali kekurangan yang ada.

Kepada para panitia ini dirinya mengharapkan agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan cara membagi habis semua pekerjaan sesuai dengan tupoksinya. “Pada intinya tugas panitia bidang musabaqah dan perhakiman adalah membantu tugas para dewan hakim MTQ Nasional yang akan hadir dari Jakarta”, kata Razali lagi.

“Pada saat kedatangan para dewan hakim, tugas kita adalah menyambut para dewan hakim sekaligus membantu dalam penempatan sesuai dengan tempat penginapannya”, ujarnya.

Razali juga menambahkan bahwa para dewan hakim MTQ Nasional akan difasilitasi dengan para pendamping selama melaksanakan tugas. Untuk itu pihaknya mengharapkan para panitia bidang musabaqah dan perhakiman harus selalu melakukan koordinasi dan komunikasi agar lancar dalam melaksanakan tugas sehingga MTQ berlangsung sukses.

“Kita akan melaporkan kepada Gubernur dan Ketua LPTQ sekaligus Ketua Panitia MTQN XXV tentang hasil pertemuan hari ini dan kita akan laksanakan pertemuan lagi Kamis mendatang”, ujarnya lagi.
Kemenag Kepri: Bidang Musabaqah Laksanakan Pertemuan Lanjutan
Sementara itu Menteri Agama Suryadharma Ali menandaskan agar perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXV Tahun 2014 di Batam  Kepulaun Riau harus dijadikan monumen kerukunan umat beragama dan terjadi perubahan-perubahan besar.

“Jadikan MTQ di Kepri monumen kerukunan antarumat beragama dan memiliki rekam jejak peradaban Islam yang semakin baik di Indonesia bahkan di dunia,” tandas Menag ketika menyampaikan sambutan persiapan pelaksanaan MTQ XXV di Batam di Kantor Kemenag, Jl. M.H. Thamrin 6 Jakarta, Kamis (3/4).

Hadir dalam acara tersebut Wagub Soerya Respationo, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimanyu, Dirjen Bimas Buddha Djoko Wuriyanto, Dirjen Bimas Hindu Ida Bagus Yudha Tri Guna dan sejumlah pejabat eselon II Pusat.

MTQ XXV di Batam merupakan kesuksesan dalam kerukunan di Ambon. MTQ di Ambon memiliki kekhasan yang sangat baik ketika semua umat beragama bersatu mensukseskan berjalannya MTQtersebut.

“Kesuksesan MTQ Ambon yang dibuka resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjawab keraguan masyarakat,” terang Menag.

MTQ, lanjut Menag, harus dipahami bukan saja sebagai ajang kemampuan seni membaca Al-Quran dan kemampuan lain, tapi harus berdampak jauh lebih dari itu.  MTQ juga harus bisa mengubah peradaban, ini untuk menjawab tuduhan bahwa Islam selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan konflik.

“Islam Indonesia harus bisa menunjukkan bahwa Al-Quran adalah solusi peradaban, dan  bukan melalui pemaksaan pemahaman Al-Quran melalui kekerasan. Oleh karenannya, sudah seharusnya MTQ Nasional ini bisa merubah peradaban Islam yang semakin maju dan berkembang baik,” ujar Menag.

“MTQ merupakan momentum untuk menggali lebih dalam kandungan Al-Quran,” tambah Menag.

Dalam pandangan Menag,  agama itu untuk orang-orang berakal. Alquran perlu diterjemahkan untuk menjawab permasalahan zaman saat ini sehingga masyarakat muslim Indonesia bisa memberikan solusi permasalahan keummatan yang ada.

“MTQ bukan hanya sebatas perayaan,tapi terus menggali isinya untuk sebagai pegangan hidup,” terang Menag.

Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani menyampaikan bahwa semua tokoh lintas agama bertekad mensukseskan MTQ di Batam.

“Semua agama ada di Batam, dan bertekad mensukseskan acara ini (MTQ), tekad ini menunjukkan kebersamaan dari suku, agama, ras yang ada,” jelas Gubernur.

Selain itu, Gubernur juga mengatakan bahwa persiapan pelaksanaan MTQ di Batam sudah mencapai 95 persen. Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran 75 Milyar untuk MTQ dari APBD. Kafilah provinsi akan ditempatkan di di 22 hotel yang ada di Batam dan di Asrama Haji yang bisa menampung 1500 orang untuk tambahan.  Kemenag Kepri: Bidang Musabaqah Laksanakan Pertemuan Lanjutan

Comments