Kemenag Riau: Ka.Kanwil Buka Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Agama Budha

Kemenag Riau: Ka.Kanwil Buka Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Agama Budha Pekanbaru (Humas) – Ka.Kanwil Kemenag Provinsi Riau “Drs.H. Tarmizi Tohor MA” didampingi Pembimas Budha “Tarjoko, S.Pd,MM” secara resmi membuka Workshop Penyusunan Pembelajaran LKS Tingkat SD, SMP dan SMA/AMK Agama Budha di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov.Riau Tahun 2014 yang di Taja oleh Bimas Budha Kanwil Kemenag Prov.Riau bertempat di Hotel Resty Menara Pekanbaru pada Jumat (11/04).

Menurut laporan ketua panitia “Tarjoko S.Pd, MM” yang juga menjabat Kepala Bimas Budha Kanwil Kemenag Riau menyampaikan bahwa Workshop kali ini di ikuti oleh 60 orang peserta yaitu guru Agama Budha pada SD, SMP dan SMA/SMK yang ada di 12 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau, acara ini kita laksanakan selama 4 hari mulai hari ini (Jumat 11/04 red) sampai Senen (14/04) yang akan datang, adapun pemateri atau nara sumber dari pelaksanaan workshop ini kita datangkan ahli=ahli yang berkompenten di bidangnya seperti pejabat Kanwil, Dinas Pendidikan, Akademisi serta narasumber dari Dirjend Budha di Jakarta, kami sangat mengharapkan dengan narasumber yang berkompentens di bidangnya ini bisa merangsang motivasi dan kreasi peserta yang semuanya guru agama Budha mampu melahirkan formulasi baru dalam melaksanakan pengajaran kepada anak didik yang nota benenya generasi penerus bangsa yang berkarakter dan taat kepada agamanya (Budha-red), harap Tarjoko.
Kemenag Riau: Ka.Kanwil Buka Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Agama Budha
Seusai membuka acara secara resmi, Ka.Kanwil memaparkan materi tentang Kebijakan Kementerian Agama tentang Pendidikan Keagamaan, pada intinya Ka.Kanwil menegaskan bahwa peran guru agama dalam membentuk watak dan karakter anak didik sangat menentukan, guru agama tidak sama peran dan fungsinya dengan guru-guru pendidikan umum, guru bidang studi umum hanya berupaya bagaimana anak didik menguasai pelajaran yang disuguhkan dengan beberapa metode yang telah disepakati dalam dunia pendidikan, namun guru agama peran dan fungsinya sangat penting, disamping menyampaikan norma-norma agama yang mengajarkan tentang budi pekerti, juga mengupayakan bagaimana anak didik juga mampu mengaflikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti bagaimana menghormati yang lebih tua, menghargai sesama besar, menyayangi yang kecil dan pemahaman budi pekerti lainnya, sehingga apa yang akan mereka perbuat guru agama sudah menyampaikan baik buruk dari tindakan yang mereka lakukan, berbeda dengan ilmu Kimia dan Fisika tentang bagaimana membuat bom, maka para murid pasti menanyakan bagaimana supaya bom lebih baik dan pelajaran tambahan apa lagi, namun tidak akan menyampaikan akibat dari bom tersebut yang menimbulkan kerusakan, bahkan guru agamalah yang akan menyampaikan bagaimana dampak dari perbuatan yang merusak dengan konsekwensi yang akan diterima dari perbuatan buruk tersebut mulai di hukum dunia bahkan di hukum Tuhan, papar Ka.Kanwil.

Selanjutnya Ka.Kanwil menekankan kepada seluruh peserta agar mengikuti workshop tersebut dengan serius agar dapat melahirkan inovasi dan kreasi baru dalam mentransper ilmu kapada anak didik, yang mana menurut amanat pembukaan UUD 45 bahwa salah satu amanat undang-undang tersebut adalah bagaimana setiap kita bangsa Indonesia bisa mencerdaskan kehidupan bangsa, adapun salah satu cara pencerdasan tersebut hanya melalui lembaga pendidikan baik lembaga pendidikan formal. Informal dan non formal, kebanyakan pendidikan agama itu berada pada posisi pendidikan nonformal seperti Madrasah di Islam, sekolah mingguan di Agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Huchu, kesemuanya berada pada sekolah nonformal yang harus selalu di laksanakan untuk mencetak generasi berkarakter yang cerdas spiritualnya, sehingga bangsa ini akan kuat lahir dan batin, pungkas Ka.Kanwil.(AZ) Kemenag Riau: Ka.Kanwil Buka Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Agama Budha

Comments