Islam Dibangun Diatas Lima Perkara

Pegawai Kemenag Kab. Karimun saat mengikuti Kajiab Kitab bersama Adi Satria, S.Ag (kanan), Jumat, 4/7/2014
Kemenag Kab. Karimun - Islam dibangun diatas lima perkara sebagaimana disebutkan dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW.

عَنْ اَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ : بُنِيَ الْاِسْلَامُ عَلَي خَمْسٍ : شَهَادَةِ اَنْ لَا اِلَهَ اِلّا اللّهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّهِ وَ اِقَامِ الصّلَاةِ وَ اِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَ حَجِّ الْبَيْتِ وَ صَوْمِ رَمَضانَ (رواه البخاري و مسلم)

Dari Abu Abdirrohman Abdulloh bin Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ’Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.”(HR.Bukhori dan Muslim)

"Lima pondasi inilah yang menjadi dasar bagi ummat muslim dalam pelaksanaan ibadah syariat Islam yang sempurna, dan salah satunya adalah Ibadah puasa yang sedang kita kerjakan sekarang." jelas Adi Satria, S.Ag saat menjelaskan Kajian Kitab Bab Puasa. Jumat, (4/7/2014) di Mushalla Raudahatul Mukhlisin Kantor Kemenag Kabupaten Karimun.

Puasa adalah menahan lapar dan haus (tidak makan dan minum, tidak melakukan hubungan suami istri dari sejak terbit matahari sampai terbenam matahari). Setahun sekali ummat islam diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan, selama satu bulan penuh. Tujuan puasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan seseorang sehingga menjadi manusia yang bersih dari segala dosa seperti seorang bayi yang baru lahir. Seperti disebutkan dalam Al-qur’an surat Al-baqoroh ayat 183, “Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa seperti diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa”

Berpuasa Ramadhan merupakan ibadah badaniyyah (ibadah yang dilakukan dengan tubuh). Dan ibadah ini merupakan rahasia antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Tidak ada yang mengatahui seseorang melakukan ibadah ini kecuali hanya Allah Subhanahu waTa’ala. Karena di antara manusia ada yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan, namun orang-orang mengira bahwa ia sedang berpuasa. Dan di antara manusia ada yang berpuasa sunnah, namun orang-orang mengira bahwa ia tidak berpuasa. Oleh karena itu, telah datang dalam sebuah hadits yang shahih bahwa seseorang akan dibalas (diberi pahala) sesuai dengan amalannya. Sedangkan satu kebaikan akan akan dibalas sepuluh kali lipatnya hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

.ِ»… إِلا اَلصوَْمَ، فإِنه لِي وَأَنَا أَجْزَِي بِه …«

… kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku-lah yang membalasnya… Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (1894) dan Muslim (1151).

Puasa dikhususkan untuk Allah disebabkan tersembunyinya ibadah ini, dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.

Comments