Drs. H. Marwin: 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama

Ka. Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau Drs. H. Marwin memimpin Apel Pagi di Kantor Kemenag Kabupaten Karimun, Kamis (27/11/2014) menyampaikan 5 Nilai Budaya kerja Kementerian Agama.
Karimun - Ka. Kanwil Kemenag Prov. Kepri Drs. H. Marwin pagi tadi, kamis (27/11) memimpin Apel Pagi di Kantor Kemenag Kabupaten Karimun. Apel diikuti semua Pejabat dan pegawai Kemenag Kab. Karimun serta  Kepala Madrasah yang berada di pulau Karimun.

Dalam amanatnya H. Marwin menyampaikan 5 Nilai Budaya kerja Kementerian Agama.

"Pertama, integritas. Artinya kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, jangan sampai kita berceramah kesana-kesini, tetapi kita sendiri tidak mengerjakan. Jangan kita meminta bawahan mengerjakan ini dan itu, harus disiplin sementara kita sendiri tidak disiplin" jelas H. Marwin.

"Kedua, profesionalitas mencerminkan kompetensi dan keahlian. Jadi, pegawai Kementerian Agama bisa terus meningkatkan profesionalitas mereka, terutama bagi guru-guru di madrasah. Pegawai yang professional akan dapat mengemban amanahnya dengan baik guna memperoleh proses dan hasil yang optimal." lanjutnya sambil memberi contoh keberhasilan Kanwil Kemenag Kepri dan Kemenag Kabupaten Karimun yang berhasil meraih Apresiasi  Pengelolaan BMN Tahun 2014 di Tingkat Koordinator Wilayah (Korwil) di Lingkungan Kanwil DJKN Riau Sumatera Barat dan Kepulauan Riau (DJKN RSK).

Nilai berikutnya, lanjut Drs. H. Marwin yaitu inovasi. "Seringkali dalam bekerja kita terjebak pada rutinitas. Datang, Absen, Kerja, Pulang. Akibatnya banyak pegawai kita yang kerjanya monoton. Maka nilai inovasi diperlukan untuk melakukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Dari Seksi Pendis, apa inovasi yang bisa diwujudkan sebagai nilai tambah bagi madrasah, begitu juga Seksi Bimas Islam dan seksi lainnya."

“Kemudian tanggung jawab. Setiap orang harus bertanggungjawab atas semua pekerjaannya. Bendahara harus bertanggungjawab terhadap keuangan, pengelola e-MPA bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. Pengelola Sistem Informasi seperti Simas, Simpeg, Siwak dan Sim-Sim lainnya harus bertanggungjawab terhadap tugas yang telah diberikan." lanjutnya.

"Dan yang terakhir adalah keteladanan. Kita harus mewujudkan keteladanan, penting karena kita Kementerian Agama. Sebagai Kementerian yang mengurus tentang agama selalu dijadikan teladan dan contoh. Masyarakat akan selalu menilai kita, mulai dari pekerjaan kita, cara bicara kita, pakaian kita dan semuanya. Karena itu saya minta istri-istri pegawai Kemenag meskipun bukan pegawai Kemenag juga harus dikemenagkan pakaiannya." tutupnya.

Comments