BKPRMI Karimun Gelar Dialog Bersama Ustadzah Astrie Ivo

BKPRMI Kabupaten Karimun Gelar Seminar dan Dialog Bersama Ustadzah Astrie Ivo, Artis dan Pemerhati Anak-Anak
Kabupaten Karimun - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Karimun, pagi tadi, Kamis (11/6/2015) menggelar Seminar dan Dialog Interaktif bersama Ustadzah Astrie Ivo, artis dan Pemerhati Pendidikan Anak.

Kegiatan berlangsung di Aula Darunnadwah Masjid Agung Kabupaten Karimun dan diikuti sebanyak 150 peserta.

Dengan mengangkat tema "Metamorfosa Pemuda Islam Menuju Pemuda Islam Rabbani" kegiatan ini dihadiri juga oleh Bupati Karimun H. Nurdin Basirun, sejumlah Pimpinan SKPD, dan Pimpinan Instansi Vertikal.

Ustadzah Astrie Feizaty Ivo atau yang biasa dikenal dengan Astrie Ivo masih tampak muda dan cantik di usia 51 tahun menyampaikan bahwa ibu-ibu harus tetap energij seperti pemudi karena beratnya tugas seorang ibu rumah tangga.

"Ibu-ibu harus tetap menjadi pemudi, ngak boleh tua, karena mempunyai banyak tugas yang berat, mulai dari terbit matahari sampai terbenam mata suami." tutur artis kelahiran Jakarta, 21 September 1964.

Ustadzah Astri Ivo kini juga telah mengeluarkan bukunya yang ketiga dengan judul "Sepasang Sayap Menuju Surga" sedangkan bukunya yang pertama adalah tentang kecantikan yakni Cantik Sepanjang Usia yang dirilis di Arena Islamic Book Fair, Senayan pada Maret 2006 dan buku kedua berjudul Bukti Cintaku Pada-Mu, Tatkala Jilbab bukan Penjara (2008).

"Saya sebenarnya bukan penulis, hanya seorang ibu-ibu yang mengasuh anak-anak, seniman, dan sangat memperhatikan anak-anak kita untuk saling bahu-membahu, bersinergi bersama orang tua melindungi anak-anak kita dari bahaya pornografi." tutur artis cilik yang terkenal di era 1970-an ini.

Astrie Ivo artis berdarah Minangkabau-Aceh ini juga menjelaskan alasan ia yang pada mudanya tidak menggunakan jilbab dan akhirnya memutuskan menggunakan jilbab.

"Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan, apa motivasi saya untuk berhijrah, ternyata hijrah saya itu, ketika ketika saya mulai mengerti, seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT utlu ma uhiya ilaika minal kitabi." jelas artis kelahiran Jakarta, 21 September 1964.


"Kenapa banyak orang yang shalat tetapi tidak bisa mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar?, karena tidak mau utlu ma uhiya ilaika minal kitabi, wa aqimish sholah(ta) innash sholata tanha 'anil fahsya-i wal munkar. Karena orang yang sering melanggar hukum itu adalah orang-orang yang tahu hukum, ada yang bisa belajar sampai ke Kairo, tapi mampu mengambil  yang bukan haknya. Anak-anak kita setelah lulus-lulusan tapi bisa tawur-tawuran, anak kita setiap tahun puasa, umat Islam di Indonesia hampir 85 persen yang melakukan puasa tetapi tidak sanggup melakukan metamorfosa seperti kepompong yang menjadi kupu-kupu." ucap Astrie Ivo yang kerap menjadi presenter di layar televisi, utamanya dalam berbagai acara yang bernuansa keagamaan.

Terkait dengan anak-anak, Ia berpesan kepada orang tua agar anak-anak diberi pemahaman secara spiritual dan mengenal siapa penciptanya.

"Anak itu amanah Tuhan, mereka titipan. Nanti amanah ini akan ditanya (oleh Tuhan). Jadi, kalau anak tahu siapa penciptanya, Insya Allah mereka akan menjalankan kewajibannya," ucapnya.

" Al-Quran ini diturunkan bukan sekedar untuk dibaca tetapi juga untuk dihayati, dipikirkan semua kandungan maknanya. Al-Quran yang kita baca, apakah bisa kita tangkap intinya ? karena sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Bupati Karimun tadi, surat Al-A'raf ayat 96 bahwa Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."

Comments