Safari Zuhur di Masjid Baitut Taqwa - Teluk Air

Karimun - Rombongan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, Senin (22/6/2015) melaksanakan Safari Dzuhur. Safari zuhur kali ini dilaksanakan di Masjid Baitut Taqwa - Teluk Air.

Usai shalat Dzuhur, kegiatan dipandu oleh pembawa acara H. Supriadi, S.Hi. Acara diawali dengan penyerahan bantuan Al-Quran kepada pengurus masjid yang diserahkan langsung oleh Ka. Kankemenag Kab. Karimun Drs. Afrizal.

Selanjutnya ceramah singkat oleh Ka. KUA Kecamatan Karimun, bapak Rudi Harahap, S.Ag.

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga. Jangan sampai, jangan sampai puasa kita hanya dapat rasa lapar dan dahaga.” ungkap Rudi Harahap memulai.

Di bulan Ramadhan ini setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa dengan menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun ada di antara kaum muslimin yang melakukan puasa, dia tidaklah mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yang menghinggapi tenggorokannya.

"Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ yang artinya; "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir).

Mengapa hanya dapat lapar dan haus, Rudi Harahap menjelaskan beberapa perbuatan dan sikap yag bisa menghilangkan nilai pahala puasa kita, yakni;

1. Berkata Dusta (az zuur)

Inilah perkataan yang membuat puasa seorang muslim bisa sia-sia, hanya merasakan lapar dan dahaga saja.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

2. Berkata lagwu (sia-sia) dan rofats (kata-kata jorok)

Amalan yang kedua yang membuat amalan puasa seseorang menjadi sia-sia adalah perkataan lagwu dan rofats. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).

"Jadi, sangatlah rugi orang yang melewatkan ganjaran yang begitu melimpah di bulan puasa ini. Harusnya mendapat limpahan pahala yang berlipat-lipat,malah tidak dapat apa-apa kecuali lapar dan haus." tambahnya.


Dalam riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى

“Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan hawa nafsu dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim no. 1151)

Comments