Sambut Ramadhan 1436 H, KKG PAI SD Gelar Ceramah Agama.

Kabupaten Karimun - Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SD Kabupaten Karimun pagi tadi, Rabu (10/6/2015) menggelar kegiatan ceramah agama dalam rangka menyambut bulan suci ramdahan 1436 H.

"Kegiatan ini disejalankan dengan pertemuan rutin bulanan guru-guru PAI tingkat SD, jadi sekaligus melaksanakan kegiatan ceramah agama dalam rangka menyambut ramadhan," jelas Dra. Hj. Khairiyah selaku ketua KKG PAI SD.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Pendidikan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun dari pukul 08.00 diawali dengan kata sambutan dan pengarahan dari Kasi Pendidikan Islam Drs. Riadul Afkar dilanjutkan dengan ceramah agama oleh Ustadz Wibowo, A.Ma.

Dalam ceramahnya Ustadz Wibowo menekankan pentingnya mengikuti ulama. Para ulama adalah pewaris Nabi. Ulama menjadi pemikul ilmu dan pengemban risalah Islam. Ustadz Wibowo mengutip salah satu hadits; 

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Barang siapa yang berjalan mencari ilmu, niscaya Allah Ta’ala jalankan ia dengannya salah satu jalan syurga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya, ridha kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya seorang ulama akan dimintakan ampunan oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi sampai ikan-ikan di air. Sesungguhnya keutamaan seorang ulama atas seorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang. Dan para ulama adalah pewaris para nabi dan para nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, mereka mewariskan ilmu. Maka, barangsiapa yang mengambil ilmu, berarti telah mengambil bagiannya dengan sempurna.”

"Allah Ta’ala menjaga ilmu pada ulama dan menghilangkan ilmu dengan mencabut mereka. Allah Ta’ala menjadikan mereka sebagai simbol ilmu dan mencabut ilmu dengan cara mewafatkannya, sebagaimana sabda Rosulullah Shallallahu’alahi Wasallam.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا 
فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga jika tidak tersisa seorang ‘alimpun, maka manusia mengambil para tokoh yang bodoh, lalu bertanya (tentang urusan mereka) dan mereka menjawab tanpa ilmu. Sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (HR Bukhari).

Comments