Dokter Ibnu Arif Berbagi Tips Kesehatan Kepada JCH Karimun

Karimun (Humas) - Dr. Ibnu Candra yang ikut menjadi JCH Karimun tahun 1436 H/2015 M turut berbagi tips kesehatan kepada JCH Karimun saat mengikuti kegiatan Pembinaan Jamaah Calon Haji Persiapan Keberangkatan yang diselengarakan oleh Kankemenag Kabupaten Karimun, Minggu (6/9/2015) di Gedung Nasional.

"Kondisi cuaca disana dengan dengan daerah kita sangat berbeda, Hal utama yang harus diperhatikan oleh para jamaah haji adalah suhu panas di Tanah Suci. Sebab, gangguan kesehatan yang paling sering terjadi dengan perbedaaan suhu dan kelembaban ini adalah terjadinya dehidrasi," jelas dokter anak yang memiliki nama lengkap Dr.Ibnu Arief Chandra Jaya, SpA ini.

"Tanpa menggunakan masker yang basah bisa membuat iritasi saluran pernapasan," tambah dokter yang bertugas di RSUD Karimun ini.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini di Mekkah sedang dalam proses pembangunan dan dipastikan akan ada banyak debu material yang bisa membawa infeksi, bsia saja infeksi dari bakteri atau virus.

"Karena kondisi demikian, maka disarankan untuk perbanyak minum air, baik air putih, air susu maupun susu fermentasi agar air kencing tidak kental dan membuat kerja ginjal tidak menjadi berat," jelasnya.

Karena kondisi itu pula jelasnya, imunitas (daya tahan tubuh) jamaah akan mudah menurun. Untuk itu ia menyarankan jamaah untuk memperbanyak makan, terutama makan buah-buahan.

"Buah apa saja !," tegasnya.

Namun ia memberi catatan kecuali kepada orang-orangtertentu yang mempunyai alergi terhadap buah tertentu.

"Memang benar ada orang yang alergi terhadap buah tertentu, seperti buah anggur. ada yang batuk jika makan anggur, ya jangan dimakan. Tapi jika tidak ada alergi makan saja buah apa pun," jelasnya saat menjawab pertanyaan salah satu peserta.

Termasuk saat di dalam pesawat, dokter yang juga menjadi Ketua Rombongan dalam JCH Karimun ini meminta kepada semua jamaah untuk menghabiskan makanan yang ada di dalam pesawat meskipun makanan yang disediakan dalam pesawat tidak seenak makanan sehari-hari yang dimakan oleh jamaah.

"Harus dihabiskan, jika tidak habis, makanan itu bisa disimpan, karena saat tiba di bandara nanti akan ada pemeriksaan paspor dan sebagainya dan  akan memakan waktu yang lama. Jadi makanan yang ibu simpan tadi bisa dimakan untuk mengganjal perut agar tidak lapar." ujarnya.

Ia pun mengingatkan agar jamaah tidak mengikut selera makan yang biasa dengan keadaan makanan disana. Jika demikian halnya, akan membuat jamaah enggan untuk makan.

"Ada kebiasaan jamaah yang tidak mau makan karena tidak sesuai dengan selera. Tidak enak, tidak selera karena tidak ada sambal belacan, itu tidak boleh, Bismillah saja, niatkan semua makanan yang ada nanti semuanya enak dan merupakan rizki Allah, Insya Allah semuanya akan enak," tutupnya.

Comments