Ketua MUI Kabupaten Karimun: 5 Bekal Yang Harus Dibawa Jamaah Haji

Karimun (Humas) - Ketua MUI Kabupaten Karimun H. Azhar Hasyim mengatakan ada 5 bekal yang harus dibawa saat menunaikan ibadah haji. Hal ini disampaikannya saat memberikan ceramah pada cara Walimatus Safar atas keberangkatan Kepala Seksi Pendidikan Islam Drs. Riadul Afkar beserta istrinya, Kamis (3/9/2015) lalu.

"Perjalanan haji adalah perjalanan religius, karenanya setiap orang yang akan berangkat haji harus benar-benar mempersiapkan dirinya dengan bekal, seperti orang yang akan berlayar ke laut maka ia harus mempersiapkan segala macam bekal," kata H. Azhar Hasyim memulai.

Bekal pertama kata H. Azhar Hasyim yang harus dibawa oleh orang yang berangkat haji adalah niat. Niat ini, jelasnya harus benar-benar karena ingin menunaikan ibadah haji untuk mengharapkan ridho dari Allah SWT semata, tidak boleh karena yang lain seperti hanya  ingin jalan-jalan saja, berdagang atau yang lainnya.

"Jadi tujuan duniawi dari berangkat haji harus dihilangkan, dan jangan sampai pula tergoda. Ada orang yang niat awalnya betul untuk menunaikan haji tapi setibanya disana tergoda untuk berdagang karena disana banyak batu akik. Jadi saya berpesan kepada Riadul Afkar jangan sampai tergoda, tetapkan niat bahwa berangkat kesana hanya satu niat, yakni untuk menunaikan ibadah haji." jelasnya.

"Bekal yang kedua adalah materi. Materi ini tentunya dalam bentuk uang, karena ada pengalaman saya berangkat haji, baru 4 hari ada jamaah yang sudah kehabisan uangnya, kemudian minjam sana dan minjam sini. Ini tentunya juga bisa susah orang, jadi sesampai disana jangan boros, ingin beli ini dan itu. Insya Allah, berapa pun uang yang dibawa tidak akan cukup jika semuanya ingin dibeli," pesannya.

Bekal yang ketiga, kata H. Azhar Hasyim yang pernah menjadi Kepala KUA Kecamatan Karimun ini adalah bekal manasik haji.

"Apa nak buat, mau apa kita disana, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dibaca semuanya sudah siap. Jadi bekal manasik haji itu sangat penting, jangan sampai disana baru nak belajar. Satu hal lagi, pentingnya manasik haji ini, saya ada pengalaman, seorang jamaah haji yang tawaf sampai 8 kali, saat saya tanya kenapa 8 kali, ia jawab dengan semangat dan percaya diri; kan lebih baik delapan dari tujuh," katanya.

"Bekal yang keempat adalah teman. haji adalah perjalanan ibadah yang jauh, lama dan di negeri orang, disana kita butuh teman, tidak bisa sendiri saja. Bisa-bisa tersesat jika pergi sendirian saja." katanya.

Dan terakhir, bekal yang harus dibawa jamaah haji yang akan berangkat adalah taqwa. Dan bekal ini jelasnya adalah sebaik-baik bekal dan bekal yang paling utama.

"Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.(Q.S. al-Baqarah : 197)," katanya mengutip ayat al-Quran.

Dan dengan bekal taqwa inilah orang yang berangkat haji nanti akan melaksanakan haji dengan sabar, tawadu', ikhlas, pemurah, penolong dan sebagainya.

"Dengan bekal takwa inilah, orang yang menunaikan ibadah haji bisa menjadi haji yang mabrur," katanya.

Dan sebagai penutup ceramahnya, H. Azhar Hasyim membaca sebait pantun; Apa tanda tanah yang subur, ada sungai di hulu, apa tanda haji yang mabrur berubah perangai dari dahulu.


Comments