Karimun (Humas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepri H. Marwin menyampaikan harapannya agar santri Pondok Pesantren bisa menjadi contoh teladan. Hal ini disampaikannya saat memberikan ceramah pada peringatan Hari Santri Nasional yang dilaksanakan di Masjid Kamalul Huda Teluk Uma Kecamatan Tebing, Senin (26/10/2015).
Diawal ceramahnya H. Marwin mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun yang dari dulu hingga sekarang selalu memberikan dukungan pada kegiatan agama dan keagamaan begitu pula dengan pendidikan agama dan keagamaan yang ada di Kabupaten Karimun.
"Perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun terhadap kegiatan keagamaan sangat besar dari dulu hingga sekarang dan tentunya dukungan ini terus kita harapkan kedepannya dan perhatian dari pemda ini patut kita syukuri. Alhamdulillah," ungkapnya.
Selanjutnya dalam ceramahnya ia mengisahkan perjalan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari mekkah ke madinah yang tidak lepas dari bantuan para pemuda yang masih remaja saat itu seperti Ali bin Abi Thalib dan anak-anaknya Abu Bakar Siddiq.
"Jangan lupa sejarah, jangan lupa sejarah," ingatnya.
Selanjutnya ia juga mengingatkan bahwa pemuda, remaja, pelajar saat ini adalah harapan bangsa, negara dan agama. Juga ia mengingatkan pemuda untuk ingat masa muda sebelum datang masa tua, masa kaya sebelum datang masa miskin, masa sehat sebelum datang sakit dan masa hidup sebelum mati.
"Anak-anak semua ini adalah calon-calon pemimpin dimasa depan,
bagaimana wajah negara dimasa depan tergantung kepada anak-anak sekarang ini,
jika masa muda ini sudah mulai rusak, suka masuk diskotik, narkoba, pergaulan bebas maka
menangis bangsa ini. Jadi, gunakanlah masa muda ini dengan sebaik-baiknya." pintanya.
Remaja saat ini
sudah banyak yang terlibat dengan kasus-kasus negatif seperti narkoba, pergaulan bebas, hamil lalu anaknya dibuang, nauzubillahi minzalik. Saya minta, saya harapkan sekali anak-anak santri Pondok Pesantren bisa menjadi contoh bagi siswa lain dari sekolah umum. Kalian adalah contoh teladan bagi siswa
umum. Masyarakat tahunya anak pesantren itu ngak mungkin macam-macam, tidak mungkin terlibat narkoba, berkelahi,
merokok dan sebagainya. Masyarakat tahunya anak santri itu taat pada orang tua dan guru, pandai mengaji, pandai ceramah, bisa menjadi imam dan khatib. Jadilah contoh teladan !," pintanya.
Comments
Post a Comment