Kasi Pendis Minta Guru PAI Bisa Menguasai Teknik Pembelajaran Berbasis ICT

Karimun (Humas) - Dunia pendidikan terus mengalami perkembangan dan perubahan yang cukup   pesat,   khususnya   dalam   bidang   pembelajaran.   Dalam   paradigma pembelajaran  sekarang  ini  peserta  didik  tidak  lagi  diposisikan  sebagai  objek pebelajar,  melainkan  sebagai  subjek  yang  menentukan  sendiri  pengalaman belajarnya.  Sedangkan  guru  hanya  berperan  sebagai  fasilitator  yang  tugas  utamanya membuat anak belajar. Selain itu, belajar bukanlah beban bagi anak, akan  ditetapi  guru  harus  berupaya  mengkondisikan  agar  aktivitas  belajar  itu selalu menyenangkan dan itu bisa diwujudkan dengan pembelajaran berbasis ICT.

“Untuk itu perlu ada upaya agar GPAI dapat meningkatan kemampuan    dan    pengayaan    keterampilan    dalam    menjalankan    proses pembelajaran.   GPAI   perlu   didorong   dan   dirangsang   kreatifitasnya   untuk senantiasa    mengembangkan    kemampuan    dan    keterampilannya    dalam  melaksanakan proses pembelajaran.” Jelas Kasi Pendidikan Islam Drs. H. Riadul Afkar, jumat (27/11/2015) ditemui usai Kegiatan Pengembangan Bahan Ajar PAI Dengan ICT (Information Communication Technology) yang dilaksanakan oleh MGMP PAI SMA di aula pertemuan Jamiatul Birri Masjid Agung Karimun.

Hal  ini, jelasnya lagi  sesuai  dengan  amanat  Undang-Undang  Nomor  20  tahun  2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara eksplisit menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar  menjadi  manusia  yang  beriman  dan  bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha Esa,  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Sejalan  dengan  itu, lanjut H. Riadul Afkar lahirlah  Peraturan  Pemerintah  Nomor  55  tahun 2007   tentang   Pendidikan   Agama   dan   Pendidikan   Keagamaan.   Dalam   PP tersebut    dijelaskan    bahwa    pendidikan    agama    diselenggarakan    secara interaktif,  inspiratif,  menyenangkan,  menantang,  mendorong  kreativitas  dan kemandirian,  serta  menumbuhkan  motivasi  untuk  hidup  sukses.

“Selain  itu, untuk      mendorong      percepatan      kemampuan      peserta      didik      dalam mengintegrasikan  nilai-nilai  agama  dengan  ilmu  pengetahuan,  teknologi  dan seni  ini,  dibutuhkan  serangkaian  proses  yang  terencana  dan  tersistem  yang mendorong adanya pengelolaan pendidikan agama.” Katanya.

Secara  lebih  operasional  dan  rinci  pelaksanaan  pendidikan  agama  di sekolah telah diatur dalam Peraturan Menteri Agama RI Nomor 16 Tahun 2010, pada  pasal  13  dinyatakan  bahwa  Guru  Pendidikan  Agama  minimal  memiliki kualifikasi akademik Strata 1/Diploma IV, dari program studi pendidikan Agama dan/atau  program  studi  agama  dari  Perguruan  Tinggi  yang  terakreditasi  dan memiliki  sertifikat  profesi  guru  pendidikan  agama. 

“Selanjutnya,    disebutkan bahwa   Guru   Pendidikan   Agama   Islam   (GPAI)   harus   memiliki   kompetensi pedagogik,   kepribadian,   sosial,   profesional   dan   kepemimpinan.   Dengan demikian,  GPAI  harus  memiliki  kualifikasi  akademik,  sertifikat  profesional  dan kompetensi.” Ungkapnya.

Dalam  konteks  yang  lebih  global, masih menurut H. Riadul Afkar masyarakat  Indonesia  dan  dunia mengalami  perubahan  yang  sangat  cepat  terkait  dengan  kehidupan  individu, bermasyarakat,  dan  berbangsa  di tengah-tengah  kehidupan  global.  Fenomena globalisasi yang membuka batas-batas fisik negara dan bangsa dipertajam dan dipercepat    oleh    kemajuan    teknologi    informasi    dan    komunikasi    (TIK) membutuhkan     kesiapan     dan     kesediaan     sumberdaya     manusia     untuk menjawabnya.  

“Hanya  saja  hingga  saat  ini,  banyak  para  guru,  khususnya  guru Pendidikan  Agama  Islam  masih  memiliki  kemampuan  yang  sangat  terbatas terutama dalam penguasaan bidang ICT.” Ungkapnya.

Berdasarkan  latar  belakang  pemikiran  di  atas,  maka  Kasi Pendidikan Islam ini sangat mengapresiasi dan mendukung terlaksananya kegiatan Kegiatan Pengembangan Bahan Ajar PAI Dengan ICT (Information Communication Technology) yang dilaksanakan oleh MGMP-PAI SMA/SMK tersebut dan berharap guru PAI di Kabupaten Karimun bisa menerapkan Teknik Pembelajaran Berbasis ICT di dalam kelas.

“Tidak ada kata terlambat, belajar dan terus belajar agar semua guru PAI di Kabupaten Karimun bisa menguasai teknik pembelajaran berbasis ICT.” Harapnya.

Comments