Kemenag RI: Pesantren, Sistem Pendidikan Paripurna

Kemenag RI: Buku Kiprah Suryadharma Ali Diluncurkan

Kemenag RI: Buku Kiprah Suryadharma Ali Diluncurkan
Kemenag RI: Pesantren, Sistem Pendidikan Paripurna http://www.kemenag.go.id

Tasikmalaya (Pinmas) —- Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan bahwa pondok pesantren adalah system pendidikan paripurna. Eksistennya tidak lekang oleh zaman, bahkan terus berkembang hingga ditiru oleh  lembaga-lembaga pendidikan modern lainnya.

“Pondok pesantren adalah sistem pendidikan paripurna. Model ini ditiru oleh sejumlah pihak dalam wujud boarding school karena pontren menganut sistem pendidikan selama 24 jam dalam mendidik santrinya,” tegas Menag dihadapan ribuan santri pondok pesantren Cintapada Tasikmalaya, Selasa (25/02). Hadir dalam acara tersebut Sesditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Direktur Pontren Ace Saifuddin,Kakanwil Jawa Barat Saeroji, dan  Walikota Tasikmalaya.

Sadar akan hal itu, Menag mengatakan bahwa perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan pesantren juga terus meningkat. Menurutnya, bantuan pembangunan rusunawa melalui Kemenpera di sejumlah pondok pesantren, termasuk di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama (STAINU) Tasikmalaya merupakan bentuk perhatian pemerintah bagi pengembangan lembaga pendidikan di lingkungan pondok pesantren.

Untuk meningkatkan akses pendidikan para santri agar masuk ke perguruan tinggi (PT), Kementerian Agama melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) juga mendorong santri-santri berprestasi  agar bisa kuliah di PT terbaik di Indonesia, seperti ITB, UGM, ITS, dan UIN.

“Santri yang belajar di PT tersebut, terbukti memiliki predikat memuaskan, termasuk di fakultas kedokteran,” terang Menag ketika berkunjung  sekaligus menyerahkan sertifikat bantuan pembangunan rusunawa untuk Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama (STAINU) Tasikmalaya dari Kemenpera.

Menurut Menag, indikator membaiknya kualitas Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, bisa dilihat dari tingginya animo masyarakat atau orang tua murid yang ingin memasukan anaknya ke PTAI. Angka tersebut setiap tahun naik, namun terkendala keterbtasan yang ada.

“Ketika masyarakat minatnya tinggi, artinya PTAN memiiki tempat tersendiri. Bertahap Kementerian Agama terus meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Menag. (dm/mkd/mkd)

Kemenag RI: Buku Kiprah Suryadharma Ali Diluncurkan http://www.kemenag.go.id

Jakarta (Pinmas) – Buku seputar kiprah Menteri  Agama Suryadharma Ali diluncurkan hari ini, Rabu (26/02) di Jakarta. Bertemakan pendidikan Islam dan kerukunan umat, buku ini dikemas dengan judul “Suryadharma Ali: Gagasan, Ucapan, dan Tindakan dalam Mencerahkan Pendidikan Islam dan Kerukunan Umat”.

Acara peluncuran buku tersebut rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, agama dan pemerhati sosial.

Buku yang diterbitkan LKiS Yogyakarta tersebut,  oleh Ein Institute yang menjadi penyelenggara kegiatan peluncuran dinilai sebagai  apresiasi atas kiprah Menteri Agama dalam pengembangan pendidikan agama dan kerukunan umat.

Terlibat sebagai penulis Ruchman Basori, Fahmi Arif, Muhtadin AR, dan Sholla Taufiq. Para penulis ini mencoba untuk “memotret” beragam aktivitas Menteri Agama Suryadharma Ali selama memimpin kementeriannya.

Pada acara tersebut, dijadwalkan akan bertindak sebagai  keynote speaker Dr (HC) Suryadharma Ali dan Venerable Master Chin Kung. Tokoh Buddha China yang di Indonesia dikenal sebagai  sahabat Gus Dur ini diketahui sangat concern dengan masalah multikulturalisme dan pluralisme.

Selain itu, acara peluncuran juga dijadwalkan akan mengahadirkan sejumlah pembicara, seperti: Dr. KH. Hasyim Muzadi (NU), Romo Agus Ulahayana (KWI), Prof. Dr. H. Imam Suprayogo M.Si. (UIN Malang), Ir. Arif Harsono MM  (Ketua DPP Walubi), Rev. Wempi Lintuuran (tokoh Kristen, Ketua STT Eukemene Jakarta), Asrori S. Karni (MBM Gatra). (ess/ant/mkd)

Kemenag RI: Kemenag Beri Bantuan Belajar Untuk Guru Madrasah http://www.kemenag.go.id

Jakarta (Pinmas) —- Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam pada tahun anggaran 2014 menyediakan bantuan belajar bagu guru madrasah yang sedang mengikuti studi S-1.

“Bantuan belajar ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah,” tegas Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis Setiawan kepada Pinmas, Rabu (26/02).

Menurut Nur Kholis, bantuan akan disalurkan melalui perguruan tinggi terakreditas yang memiliki mahasiswa yang berasal dari guru madrasah. “Perguruan Tinggi terakreditasi yang memiliki mahasiswa dari guru madrasah minimal 40 orang yang memenuhi syarat, dipersilahkan untuk mengajukan proposal bantuan belajar S1,” terang Nur Kholis.

Ketentuan mengenai mahasiswa yang diusulkan untuk mendapat bantuan belajar, dapat dilihat pada http://www.kemenag.go.id/file/file/InfoPenting/dkip1393300520.PDF.

Nur Kholis menambahkan bahwa proposal dan daftar nama mahasiswa yang diajukan mendapat bantuan belajar agar dikirim  palung lambat tanggal 28 Maret 2014. “Proposal yang masuk akan diverivikasi,” tutup Nur Kholis. (mkd/mkd)

Comments