H. Supriadi, S.Hi: Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan

H. Supriadi, S.Hi: Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan
Karimun (Humas) - Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu dan dinanti oleh umat Islam. Karena di bulan suci ramadhan ini semua pahala akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Ada beberapa amalan ramadhan yang bisa dilakukan di bulan suci ramadhan seperti berpuasa, memberi makan orang yang berpuasa, shalat Tarawih, tadarus Al-Quran, bersedeqah, I'tikaf dan melaksanakan umrah bagi yang mampu.

"Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia. Setiap ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan, niscaya pahalanya akan dilipatgandakan. Inilah bulan untuk beramal sebanyak-banyaknya. Baik itu ibadah shalat, zakat, sedekah, infak, membaca Alquran, dzikir, shalawat dan salah satunya adalah berumrah di Bulan ramadhan," jelas H. Supriadi, S.Hi, pegawai Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kankemenag Kabupaten Karimun.

Supriadi juga menjelaskan bahwa Umrah memang bisa dilakukan sepanjang tahun. Namun, umrah di bulan suci ramadhan sangatlah baik di banding bulan-bulan yang lainnya karena pahalanya sama dengan ibadah haji, tentu saja ini bagi yang mampu. Bagi yang mampu, umrah Ramadhan itu sangat dianjurkan. Karena umrahnya itu sendiri merupakan ibadah yang utama, selain itu, Ramadhan merupakan bulan yang sangat berkah. Perpaduan umrah dan Ramadhan itu menghasilkan keutamaan-keutamaan yang luar biasa. Itu sebabnya, Rasulullah SAW menganjurkan umrah pada waktu Ramadhan

"Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan ibadah umrah dan Rasulullah menjelaskan bahwa nilai pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah haji. Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada seorang wanita dari kalangan Anshar,
فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً

“Kalau bulan Ramadhan telah tiba, maka tunaikanlah umrah, sebab umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji. [HR Bukhari (1782) dan Muslim (1258)]

Tetapi wajib diketahui, meskipun umrah di bulan Ramadhan berpahala menyamai haji, tetapi ia tidak bisa menggugurkan kewajiban haji bagi orang yg wajib melakukannya," jelasnya lagi.

Hal ini tambah Supriadi, sama seperti shalat di Masjidil Haram Makkah dan di Masjid Nabawi Madinah pahalanya dilipatgandakan, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih : “Shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu (kali) shalat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram. “. Yang berarti tidak menggugurkan shalat wajib.

"Jadi ini bagi mereka yang mampu, Ramadhan juga memberikan kesempatan untuk memetik suatu keistimewaan yang luar biasa melalui umrah Ramadhan. Karena keutamaan itu, Tak heran, banyak umat Islam dari seluruh dunia yang menyengaja mengerjakan umrah pada bulan Ramadhan. Umrah tersebut dapat dilaksanakan di awal Ramadhan, tengah Ramadhan, atau akhir Ramadhan,"katanya.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan umrah di bulan Ramadhan. 

Pertama, nilai pahalanya sama dengan haji. sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang masyhur dan shahih, ‘Barangsiapa yang umrah bersamaku di bulan Ramadhan nilainya sama dengan pergi haji bersamaku. (HR. Imam Bukhari dengan Fathul Baari 4/74 dll).’ “Jika bulan Ramadhan telah tiba, maka tunaikanlah umrah, sebab umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji.” (HR. Al-Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1258).

Kedua, di bulan Ramadhan, ada hari-hari yang kemungkinan turunnya Lailatul qadar. Jadi ada kemungkinan bertemu satu malam yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan saat melaksanakan ibadah umrah.

Ketiga, pahala yang berlipat ganda. Setiap amal di bulan ramadhan dilipatgandakan berlipat-lipat seperti shalat tarawih, tadarus al-Quran, berzikir, beri'tikaf dan lainnya, apalagi jika semua ibadah tersebut dilaksanakan saat melaksanakan umrah di bulan ramadhan.
Dari sisi nilai ibadah, umrah di bulan Ramadhan memang sangat tinggi ganjarannya. Lalu, yang manakah yang lebih utama, awal, pertengahan atau akhir Ramadhan? Supriadi menjelaskan tentu yang lebih utama adalah pada 10 hari terakhir ramadhan.

''Semuanya utama karena dilaksanakan di bulan ramadhan, namun umumnya jamaah lebih banyak berkumpul di 10 hari terakhir Ramadhan. Karena di hari ke 10 terakhir ramadhan ini lah Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan di 10 hari terakhir ramadhan ini pula adanya malam Lailatul Qadr,'' jawabnya.

Supriadi kembali mengingatkan bahwa yang dimaksud adalah Umrah di bulan Ramadhan mendapat pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.

"Umrah di bulan Ramadhan tidaklah bisa menggantikan haji. Akan tetapi umrah Ramadhan mendapatkan keutamaan seperti melaksanakan haji berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Umrah Ramadhan senilai dengan haji.” Atau dalam riwayat lain disebutkan bahwa umrah Ramadhan seperti berhaji bersama Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, yang dimaksud hadits tersebut adalah sama dalam keutamaan dan pahala. Dan maknanya bukanlah umrah Ramadhan bisa menggantikan haji. Orang yang berumrah di bulan Ramadhan masih punya kewajiban haji walau ia telah melaksanakan umrah di bulan Ramadhan, demikian pendapat seluruh ulama. Jadi, umrah Ramadhan senilai dengan haji dari sisi keutamaan dan pahala. Namun tetap tidak bisa menggantikan haji yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu."tutupnya.

Comments