Menag: Pendidikan Agama Karya Besar Ulama

Foto
Ciputat (Pinmas) —- Menteri Agama, Suryadharma Ali meminta agar pendidikan agama dijaga karena merupakan warisan ulama. Hal ini disampaikan Menag ketika membuka Rakernas PP LP Ma’arif NU di Syahida Inn, Ciputat, Rabu (21/01)
“Tolong pendidikan agama dijaga dengan baik, sebab itu merupakan karya besar para ulama dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa,” pinta Menag.
Menurutnya, pendidikan agama merupakan pendidikan yang dibangun atas dasar inisiatif swasta, bukan pemerintah. Karenanya, 92% lembaga pendidikan agama dan keagamaan, RA/MI/MTs/MA, dikelolah oleh lembaga swasta. Lembaga pendidikan agama yang negeri hanya sekitar 8 – 10% saja.
Sehubungan itu, Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama berkomitmen penuh dan terus berupaya meningkatkan kualitas lembaga pendidikan. Menurut Menag, dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan, yang penting disoroti tidak selalu masalah mata pelajaran. Sebab, lanjut Menag, yang terpenting adalah guru.
“Jangan selalu menyalahkan mata pelajaran. Bisa jadi, masalahnya adalah guru yang tidak bisa menyampaikan mata pelajaran dengan baik. Guru hanya mengajar, bukan mendidik; hanya menyampaikan pelajaran secara rutin, sementara bukan hatinya yang mendidik,” terang Menag.
Beberapa tahun terakhir, kesejahteraan guru relatif lebih baik jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Namun, Menag mempertanyakan sejauhmana korelasi antara peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan kualitas pendidikan.
“Kira-kira, ada korelasinya tidak antara peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan kualitas pendidikan?” tanya Menag yang disambut tawa oleh hadirin.
Menurut Menag, korelasi itu belum terlihat. Korelasi yang tampak adalah seiring dengan peningkatan kesejahteraan guru, meningkat pula kredit guru di bank. Sebab, ekspektasi guru pun semakin meningkat.
“Akibatnya, konsentrasi guru pun menjadi buyar,” gurau Menag.
Membuka Rakerna PP LP Ma’arif NU, menag mengajak agar semua pihak terus berusaha dan bekerjasama untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia pada umumnya dan pendidikan agama dan keagamaan pada khususnya, baik formal, informal, maupun nonformal. “Dan saya berharap, LP Ma’arif bisa ikut berkontribusi dalam penyediaan SDM berkualitas,” tutup Menag. (mkd)

Comments