Kemenag RI: Irjen Kemenag Pantau Langsung Penyelenggaraan Ibadah Haji 1434 H. Makkah
(Pinmas) —- Inspektur Jenderal Kementerian Agama, M. Jasin, memimpin
langsung tugas pemantauan penyelenggaraan ibadah haji 1434H/2013M.
“Sekarang ini, Inspekturorat Jenderal akan memulai tugas pemantauan, tapi bukan pemeriksaan,” terang Jasin disambut tawa peserta rapat antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)
Daerah Kerja (Daker) Makkah dengan Tim Pemantauan Penyelenggaraan
Ibadah Haji 1434H/2013M dari Itjen Kemenag, gelombang yang pertama.
Hadir
dalam kesempatan rapat ini, Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis,
Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat, serta para Kepala Seksi dan Kepala
Sektor Daker Makkah. Dari Tim Pemantau Itjen, tampak hadir Inspektur
Investigasi yang menjadi supervisor tim Heffinur, Ketua Tim Pemantauan
Khairunnas, dan 5 anggota lainnya.
“Meski
pemantauan, namun jika ada pertanyaan, tolong dilayani dengan baik.
Tujuannya, untuk menunjukan bahwa Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
ini berakuntabilitas dan itu harus disampaikan ke publik,” tambah Jasin.
Jasin
menjelaskan bahwa dalam menjalankan tugasnya, tim pemantau gelombang
pertama dari Itjen yang terdiri dari 8 orang ini akan berada di Arab
Saudi selama 30 hari ke depan dan akan mendatangani masing-masing sektor
untukmelakukan pemantauan lapangan. Menurutnya, pemantauan dilakukan
agar inspektorat dapat memberikan saran yang baik bagi perbaikan layanan
haji ke depan. Kemenag RI: Irjen Kemenag Pantau Langsung Penyelenggaraan Ibadah Haji 1434 H.
“Saya
harus bertanggung jawab kepada Menteri Agama atas tugas yang kita
laksanakan. Jerih payah Bapak/Ibu sangat kita hargai karena sudah
menyediakan diri untuk memberikan layanan kepada tamu-tamu Allah,” kata
Yasin.
Secara khusus, Jasin menyoroti masalah penyewaan rumah. Menurutnya, kita akan membuat semacam asosiasi negara-negara pengiriman jamaah haji terbesar agar kita mempunyai posisi tawar yang kuat dalam negosiasi kontrak perumahan.
Sementara
itu, Supervisor Tim Heffinur menjelaskan bahwa selain melakukan
pemantauan lapangan secara langsung, dalam pelaksanaan tugas di
masing-masing sektor, ada beberapa data yang diperlukan oleh tim, yaitu:
struktur organisasi sektor, profile sektor, job description sektor,
laporan kondisi real yang terjadi selama masa kedatangan jamaah, laporan
harian sektor, pembagian penempatan jamaah (qurah), rencana real kedatangan jamaah, ketersediaan sumber daya (SDM
dan sarana prasarana), peta lokasi penempatan petugas dan jamaah,
jadwal pelayanan transportasi ke Masjidil Haram, serta daftar
permasalahan yang ada di sektor berikut usulan solusinya.
Sebelumnya,
Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis memaparkan beberapa kebijakan
dan terobosan yang diambil Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dalam penyelenggaraan haji 1434H/2013M ini. Menurutnya, pada tahun ini, Ditjen PHU
memberlakukan upgrade sarana transportasi jamaah untuk rute-rute
tertentu, seperti Madinah-Makkah, Makkah-Madinah, Makkah-Bandara Jeddah,
dan Madinah-Bandara Jeddah.
Selian itu, lanjut Sri, Ditjen PHU juga melakukan upgrade layanan pada saat Arafah-Muzdaalifah-Mina (ARMINA). Upgrade layanan tersebut antara lain: penggunaan karpet di Arafah yang lebih baik, penambahan layanan
petugas kebersihan di kamar mandi. “Setiap maktab, ada enam petugas
kebersihan untuk kamar mandi, 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.
Mereka akan memberikan layanan secara bergantian selama 24 jam,” terang
Sri Ilham.
Upgrade
layanan lainnya adalah pengadaan kantong pembuangan sampah yang memadai
di tenda jamaah. Sri Ilham mengatakan bahwa akan ada 10 petugas
kebersihan yang akan membersihkan tenda jamaah, sebelum dan sesudah
layanan katering. “Kebersihan dapur menjadi tanggung jawab perusahaan
katering,” tegas Sri Ilham.
Comments
Post a Comment