Kemenag RI: Menag Usulkan 3 Januari Hari Kerukunan Beragama

Kemenag RI: Menag Usulkan 3 Januari Hari Kerukunan Beragama.Semarang (Pinmas)-Kerukunan beragama dinilai terbaik di dunia. Karena itu, setiap tanggal 3 Januari akan ditetapkan sebagai hari memperingati momen hormoni lintas iman itu.Demikian dikemukakan Menteri Agama Suryadharma Ali, dalam sambutan saat menghadiri doa untuk bangsa dan penutupan Wahana Negara Raharja (WNR) yang digelar Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, Minggu (29/9).

Hadir pada acara tersebut, Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Joko Wuryanto, Dirjen Bimas Islam Prof Abdul Djamil, Staf Khusus Menag Budi Setiawan, Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Sekjen DPP Walubi Citra Surya, Ketua Umum MNSBDI Aiko Senosoenoto, dan ketua panitia Lusiania. Kemenag RI: Menag Usulkan 3 Januari Hari Kerukunan Beragama.

“Kerukunan beragama di negeri ini, adalah terbaik di dunia. Karena itu, kami akan mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menetapkan tanggal 3 Januari sebagai hari kerukunan beragama. Ini bersamaan dengan perayaan Hari Amal Bakti Kementerian Agama. Kita ingin melihat ustad, kiai, pendeta, romo, pastur, biksu, masyarakat dan para tokoh lintas agama berjalan bersama bergandengan tangan,” ujar Menag yang disambut tepuk tangan hadirin.

Kemenag RI: Menag Usulkan 3 Januari Hari Kerukunan Beragama. Nanti bila ada kesempatan yang lebih panjang, Menag berjanji akan menyampaikan penjelasan dan argumentasi yang lebih lengkap tentang apa yang dipaparkannya.

Seperti diketahui, sejak Kementerian Agama berdiri pada 3 Januari 1946 yang dipelopori almarhum KH M Rasjidi, Kemenag selalu memperingati tanggal bersejarah tersebut sebagai hari amal bakti. “Agama tak dapat dipisahkan dari kehidupan negara, dan Kemenag hadir untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama serta para pemeluknya,” kata Menag dalam prosesi sakral yang dipimpin Biksu Yang Arya Shojo Sakabe, dan Yang Arya Shokun Takashi itu.

Menag Suryadharma Ali meyakini RI adalah negara yang memiliki kerukunan beragama yang bisa menjadi teladan global. Sebab, pemerintah memberikan kebijakan istimewa untuk hari besar semua agama di Indonesia. “Nah, sekarang tunjukkan kepada saya negara mana yang seperti itu. Inilah yang terbaik,” kata Menag.

Dia mencontohkan, hari besar umat Islam Idul Fitri dinyatakan sebagai libur nasional. “Begitu pun Natal yang diperingati umat Kristen dan Katolik. Hari besar umat Hindu dan Buddha pun demikian. Bahkan, Hari Raya Imlek kini juga dinyatakan sebagai hari libur nasional. Semua saling menghormati dan saling memberikan ucapan selamat hari raya,” ujar Menag. Kemenag RI: Menag Usulkan 3 Januari Hari Kerukunan Beragama.

Namun, Menag juga tak menampik bahwa NKRI tak luput dari konflik agama. Tapi, dia menilai sengketa religi itu adalah hal wajar. “Konflik wajar, karena fitrah manusia diciptakan Tuhan sekaligus dengan sifat amarah. Di sinilah fungsi agama mengajarkan umat untuk mengatur dan mengendalikan emosinya. Sehingga kehidupan yang penuh warna bisa rukun, harmonis, dan sejahtera,” kata Menag.

Karena itu, Menag mengapresiasi kegiatan yang digelar MNSBDI sebagai aktivitas positif yang sangat bermanfaat untuk bangsa. “Hari ini adalah bersejarah bagi kita semua. Karena doa-doa yang dipanjatkan pada acara ini pada suasana penuh kedamaian dan ketenangan,” ujarnya.

Sebelumnya, sebagai bagian dari Wahana Negara Raharja, Dirjen Bimas Buddha Joko Wuryanto menyampaikan pengarahan dalam acara nikah massal yang digelar MNSBDI. “Semoga para mempelai bisa maju menghadapi tantangan kehidupan baru, dengan didasari kepercayaan terhadap Mandala Pusaka Gohonzon,” ujarnya Kemenag RI: Menag Usulkan 3 Januari Hari Kerukunan Beragama.

Dirjen menjelaskan, WNR juga ditandai dengan penanaman 15 ribu mangrove. “WNR merupakan kegiatan untuk memperingati HUT ke-49 MNSBDI. Penanaman mangrove dilakukan sebagai salah satu bagian ajaran Buddha mengenai kesatuan manusia dan lingkungan. Buddha mengajarkan umatnya untuk menjadi mata, tiang, dan bahtera bagi bangsa,” ucapnya.

Hal sama disampaikan Lusiana. Dia menyebutkan, dengan doa untuk bangsa diharapkan Indonesia dapat melaksanakan Pemilu 2014 dengan tenang dan damai, serta dapat memilih pemimpin yang bisa membawa kemajuan bangsa. “Pelaksanaan doa untuk bangsa ini sama sekali bukan gerakan politik, melainkan perwujudan pelaksanaan ajara Buddha,” ujarnya. (yudhiarma/ful) Kemenag RI: Menag Usulkan 3 Januari Hari Kerukunan Beragama.

Comments