Kemenag Banten : Banten Semarakkan Gerak Jalan Kerukunan Nasional di Silang Monas Jakarta . Jakarta (Inmas Kanwil) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten bersama 8 Kemenag Kabupaten/Kota dan perwakilan PTAIN
Se-Banten dan para umat lintas agama Ikut serta menyemarakkan Gerak
Jalan Kerukunan Nasional di Silang Monas Jakarta, Minggu (05/01) pagi.
Gerak jalan ini dilepas oleh Wakil Presiden Boediono, dan diikuti oleh
sekitar 130 ribu peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya warga DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, bahkan dari Bengkulu, Yogyakarta, Sulawesi dan Provinsi lainnya juga ikut hadir.
Sementara itu, dalam laporannya ketua Panitia HAB
Kemenag RI Kamaruddin Amin mengatakan kegiatan ini merupakan refleksi
potensif dari sebuah komitmen kolektif untuk membangun kebersaman sebuah
kerukunan, untuk membangun harmoni dalam keberagaman, sebagaimana kita
sadari bersama bahwa keberagaman adalah suatu keharusan dan realitasi
sejarah kemanusiaan dan sejarah ke Indonesia-an, Indonesia lahir dari
beragam Etnis, Suku, Budaya dan Agama itulah Bhineka Tunggal Ika yang
menjadi pegangan bangsa untuk membangun Negara dan bangsa Indonesia,
nilai-nilai inilah yang harus kita jaga bersama, kita bersatu dalam
perbedaan, kita bersama dan harmonis dalam keberagaman, untuk membangun
kualitas dan kesadaran masyarakat dalam keberagaman untuk itulah
kementerian Agama melaksanakan gerakjalan kerukunan, kegiatan ini adalah
salah satu upaya dari sekian banyak upaya yang telah, yang sedang dan
akan kita ambil untuk menciptakan kohensif sosial untuk memperkokoh
pondasi kebangsaan dalam realitas pluralitas.Kemenag Banten : Banten Semarakkan Gerak Jalan Kerukunan Nasional di Silang Monas Jakarta .
“Tidak
ada kedamaian Agama sebuah bangsa tanpa ada kedamaian antar Agama dan
tidak ada kedamaian dalam sebuah Agama tanpa dialog antar Agama dan
tidak ada dialog antar Agama tanpa intimidasi mendalam terhadap
pondasi-pondasi Agama”. Apa yang kita lakukan hari ini adalah upaya
untuk mencapai kedamaian bersama.
Secara de-jure sesungguhnya peserta gerak jalan hanya 50 ribu orang tetapi secara de-facto saya tidak berani mengumumkan angkanya biasa jadi 50 ribu, 70 ribu, 100 ribu bahkan 150 ribu. Ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama dalam
sambutannya menteri Agama Suryadharma Ali Mengatakan “Ini banyaknya luar
biasa, belum pernah saya melihat dan mengikuti gerak jalan sebegini
banyaknya,” kata Menteri Agama menirukan ungkapan Wakil Presiden
Boediono yang disampaikan saat berjalan bersama dari Monas menuju
Bundaran Hotel Indonesia.Kemenag Banten : Banten Semarakkan Gerak Jalan Kerukunan Nasional di Silang Monas Jakarta .
Menag
menambahkan bahwa gerak jalan yang kita lakukan, mendapat apresiasi dari
Wakil Presiden, Menpera, dan pejabat lainnya. Selain apresiasi dari
Wapres, lanjut Menag, apa yang kita lakukan ini juga diamati oleh Museum
Rekor Indonesia (MURI). Direktur MURI Jaya Suprana yang ikut dalam gerak jalan ini berkomentar: “Pak Menteri, harusnya CNN,
Al-Jazeera dan kantor berita lainnya serta para duta besar diundang
untuk menyaksikan realitas kerukunan di Indonesia yang menurut saya,
terbaik di dunia, Pak Jaya Suprana mengatakan
bahwa gerak jalan kerukunan yang kita lakukan, tidak hanya terbanyak di
Indonesia, namun juga di dunia” terang Menag. Gerak jalan kerukunan
Nasional ini tercatat dalam rekor MURI sebagai
gerak jalan santai dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu mencapai
sekitar 130 ribu peserta. Pencatatan ini ditandai dengan penyerahan
piagam dari Direktur Musium Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, di atas panggung kerukunan, usai pelaksanaan Gerak Jalan Kerukunan.Kemenag Banten : Banten Semarakkan Gerak Jalan Kerukunan Nasional di Silang Monas Jakarta .
Menag
mengungkapkan bahwa gerak jalan ini merupakan peristiwa kerukunan
terbesar di dunia yang pernah ada, dan Menag mengajak agar semua pihak
untuk menjaga kerukunan bangsa. “Tidak benar, jika ada yang mengatakan
bahwa kerukunan di Indonesia buruk. Tidak benar jika ada oknum yang
mengatakan bahwa intoleransi meningkat di Bumi Pertiwi. Ada masalah,
iya, tetapi jangan digeneralisir, keberagaman merupakan sebuah
keniscayaan. “Kita diciptakan berbeda. Tidak hanya kita, tumbuhan pun
diciptakan secara berbeda, binatang pun demikian. Meski demikian,
perbedaan yang ada, harus kita maknai sebagai sebuah rahmat, sebagai
sumber kekuatan. Mari, saatnya, kita tunjukkan kepada dunia, bahwa
Indonesia merupakan Negara besar yang rukun. Terang Menag
Usai
meresmikan pecanangan hari kerukunan nasional dan memberikan sambutan,
Menag didampingi para pejabat Kemenag dan Tokoh Agamamelepas merpati dan
ratusan balon ke udara, sebagai simbol kerukunan dan keberagaman di
Indonesia. (Uki,Inmas,Edit) Kemenag Banten : Banten Semarakkan Gerak Jalan Kerukunan Nasional di Silang Monas Jakarta .
Comments
Post a Comment