Kemenag Kalbar: Pembubaran Panitia Ke 68 Kemenag Kota Pontianak

Kemenag Kalbar: Pembinaan Qori dan Qoriah Kabupaten Sambas
Kemenag Kalbar: Pembinaan Qori dan Qoriah Kabupaten Sambas
Kemenag Kalbar: Pembubaran Panitia Ke HAB-68 Kemenag Kota Pontianak http://kalbar.kemenag.go.id

“ Alhamdulillah peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-68 sukses ,hal ini sesuai penilaian kepala kantor. Dan mudah-mudahan lebih sukses lagi ditahun depan” kata Usman.R,S.Pd.I ketua panitia peringatan HAB ke-68 tahun 2014 Kemenag Kota Pontianak yang juga merupakan Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak pada acara Rapat Pembubaran Panitia HAB ke-68 dan Pembentukan Panitia HAB ke-69 di Aula Kankemenag Kota, kamis (06/03/2014).

Pada kesempatan yang dihadiri 25 orang peserta tersebut Usman.R,S.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada para kepala madrasah, kepala KUA,Kasi/Penyelenggara ,kepada para pegawai dan semuanya yang telah mendukung dan membantu sukses jalannya kegiatan.

Dalam acara tersebut H.Abdulbar,S.Ag Kasubbag Tata Usaha yang mewakili Kepala kantor sebelum memulai sambutannya mengatakan” Apakah laporan panitia tadi diterima ? “. Setelah mendapatkan jawaban ,bahwa laporan pertanggung jawaban ketua panitia peringatan HAB ke-68 Tahun 2014 diterima dari para peserta rapat barulah H.Abdulbar ,S.Ag melanjutkan sambutannya. Pada kesempatan tersebut Kasubbag Tata Usaha menyampaikan bahwa “kegiatan peringatan HAB kita anggap sukses dan kekurangan itu biasa.

Kedepannya harus ada kekompakan panitia, harus ada komitmen kita semua untuk mensukseskan kegiatan, dan harus terkonsep.” Dan pada saat itu H.Abdubar,S.Ag juga menyampaikan” terimakasih kepada panitia HAB ke-68, terima kasih kepada madrasah,KUA,Kasi/Penyelenggara atas perhatian dan dukungannya , semoga menjadi amal hasanah yang diterima disisi Allah SWT”.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembentukan panitia peringatan HAB ke-69 Tahun 2015. Sebelumnya terlebih dahulu diusulkan calon-calon panitia inti yang akan dipilih oleh para peserta rapat yaitu untuk ketua , para calonnya adalah utusan dari kantor,KUA, dan Madrasah.

Utusan dari kantor calonnya yaitu H.Syamsul Bahri ,S.Ag,M.Si (Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren), H.Ernan (Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah), utusan dari KUA calonnya Masri,S.Ag (Kepala KUA Pontianak Selatan) dan Mastur,S.Ag ( Kepala KUA Pontianak Utara), dan utusan dari Madrasah calonnya Bambang Daryanto,S.Ag, Drs. H.Razali,M.Pd, Dr.H. Nana Kusnadi,M.Pd.

Dari calon-calon tersebut berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan bersama ,maka berhasil dipilih dan dibentuk panitia inti untuk peringatan HAB ke-69 Tahun 2015 sebagai berikut: Ketua Panitia H. Ernan,S.Ag (Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah), Wakil Ketua Mastur,S.Ag ( Kepala KUA Pontianak Utara),Sekretaris Bambang Daryanto,S.Ag (kepala MTs S Islamiyah Pontianak), Wakil Sekretaris Yanto,SE ( Penyelenggara Bimas Budha),Bendahara Sri Suparni,S.Pd.I.

Diharapkan kepada panitia inti yang sudah dibentuk ini agar nanti mengadakan rapat lanjutan untuk membetuk seksi-seksi koordinator dan merumuskan rencana kedepannya agar peringatan HAB ke-69 Tahun 2015 lebih sukses.

Kemenag Kalbar: Pembinaan Qori dan Qoriah Kabupaten Sambas http://kalbar.kemenag.go.id

SAMBAS-Kemampuan Qari-qariah serta dewan hakim mestilah terus ditingkatkan, agar kemampuan yang ada semakin baik dan meningkat. “Kegiatan pembinaan qari-qariah serta dewan hakim sangat diperlukan, apalagi tidak lama lagi akan menghadapi MTQ tingkat propinsi tahun 2014 ini di Kabupaten Bengkayang,”demikian yang diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas H.M. Asmar, S.Pd.I dalam sambutannya pada acara pembinaan Qari-qariah dan dewan hakim tahun 2014 di Hotel Pantura Jaya, Sambas, Kamis 6 Maret 2014.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dengan pemateri ibu Wafizah dan bapak H. Husaini Mahmud, S.Pd.I. H.M.Asmar berharap agar ada regenerasi dari qari-qariah serta dewan hakim di Kabupaten Sambas, sebaiknya qari-qariah dan dewan hakim membentuk perkumpulan di setiap kecamatan dan desa untuk menjaring bibit-bibit baru.

”Sambas pernah disegani qari dan qariahnya,”tambahnya. Adapun Ketua Panitia yang juga Kepala Seksi Bimas Islam Drs. H. Karlan berpesan agar qari-qariah serta dewan hakim selalu memotivasi diri untuk meningkatkan ilmu pengetahuan serta keterampilan.

“Bagaimana nilai-nilai ajaran al quran dapat digali dan diamalkan itu yang terpenting, bukan sekedar keindahan dalam membacanya,”imbuhnya. Drs. H. Karlan menyatakan bagaimana al Quran yang dibaca dapat dibumikan. “Itulah salah satu tugas qari-qariah serta dewan hakim yakni bagaimana membumikan al Quran,”tambahnya. (rdn)

Kemenag Kalbar: Kemenag Sanggau Ukur Kiblat Masjid An Nur Semuntai http://kalbar.kemenag.go.id

Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Sanggau melakukan pengukuran arah kiblat di Masjid An Nur Dusun Sungai Akar Desa Semuntai Kecamatan Mukok pada hari Rabu, 5 Februari 2014. Rombongan berangkat Pk. 08.00 WIB terdiri atas Kakankemenag Kabupaten Sanggau H. Mhd. Natsir,S.Ag,M.Ag, Plh Kasi Bimas Islam Drs Pahmi, Al Hasib Drs H Toyib dan Staf Bimas Islam Fakhrurozi.

Kemenag Sanggau saat ini baru memiliki 1 (satu) orang petugas pengukur arah kiblat yang tersertifikasi yaitu Drs. H Toyib Saefudin Alayubi. Sehingga dalam kegiatan pengukuran arah kiblat H Toyib seringkali harus pontang-panting ke berbagai pelosok masjid di Kabupaten Sanggau HM Natsir memang sengaja turut dalam rombongan dikarenakan ingin melihat kondisi kehidupan beragama di luar kota Sanggau.

Dusun Sungai Akar sendiri sesuai namanya, adalah dusun yang terpencil dan jauh dari keramaian kota. Secara administrasi Dusun Sungai Akar berada di wilayah Desa Semuntai, namun secara lokasi Sungai Akar sangat jauh dan terisolir bahkan dari pusat pemerintahan desa. Namun ternyata ketika melihat kondisi masyarakat secara langsung di dusun ini, kenyataannya jauh dari bayangan sebuah dusun yang terisolir dan terpelosok.

Rumah-rumah penduduk beserta perabotan di dalamnya bisa dibilang cukup mewah. Banyak ditemui motor dan mobil yang parkir di depan rumah para penduduk itu. Kepala Dusun Sungai Akar Abdul Wahab menyampaikan bahwa penduduk di dusun ini mulai meningkat perekonomiannya karena adanya perkebunan kelapa sawit dan tambang emas.

Ketika rombongan tiba di lokasi, rombongan disambut kurang lebih 20 orang penduduk. Dalam kata sambutannya Kepala Dusun Sungai Akar Abdul Wahab mengatakan bahwa masjid An Nur adalah masjid yang dalam rencana renovasi. Sehingga untuk menghilangkan keraguan tentang arah kiblat yang benar, maka masyarakat kemudian mengajukan permohonan pengukuran ke Kantor Kemenag Sanggau.

Lebih lanjut Wahab menyampaikan permohonan kepada pihak Kemenag untuk dapat menyediakan tenaga penyuluh agama Islam di tempat mereka. Menanggapi hal tersebut HM Natsir membenarkan inisiatif warga untuk mengukur ulang arah kiblat masjid tersebut. Bahkan diharapkan bisa memberitahukan kepada warga di tempat yang lain untuk mengajukan pengukuran arah kiblat bilamana belum ada pengukuran arah kiblat di masjid mereka.

Kemenag juga akan mencoba menempatkan penyuluh agama Islam di Dusun Sungai Akar dan sekitarnya. Kegiatan selanjutnya adalah pengukuran arah kiblat. Dengan dibantu oleh Fakhrutozi, H Toyib mulai melakukan pengukuran arah kiblat. Awal ditemui kesulitan untuk memperoleh sinyal GPS dari Satelit.Namun setelah ditunggu beberapa waktu, akhirnya GPS bisa dibaca dan pengukuran dapat dilanjutkan.

Usai pengukuran dan pemberian tanda arah kiblat, H Toyib menyampaikan bahwa esok hari Sertifikat Kiblat sudah dapat diambil di Kantor Kemenag Sanggau. H Toyib juga berpesan agar pengurus masjid juga mengurus proses sertifikasi tanah wakaf di masjid tersebut. (Fathur-Sanggau)

Kemenag Kalbar: Kemenag Sanggau Lakukan Pembinaan Guru PAI http://kalbar.kemenag.go.id

Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag Sanggau melakukakan kegiatan pembinaan guru PAI yang telah dinyatakan lulus PLPG. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kemenag Sanggau pada hari Kamis, 6 Maret 2014. Kepala Seksi PAI Drs. A Syaukani mengatakan sebagai seorang guru tentunya harus memiliki bekal yang cukup dan mampu dalam menguasai bidang tertentu. Jika ini ditanamkan maka guru tersebut akan menjalankan profesinya dengan baik dan profesional.

Melihat perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan di era globalisasi teknologi ini, peran guru sangat siginifikan tentunya dalam mengembangkan sebuah ilmu pengetahuan. tak terkecuali ilmu dibidang Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada bidang yang satu ini, PAI sangat berperan dalam mengubah suatu watak pendidikan khususnya para siswa dalam menghayati dan mengamalkan bidang ini.

Sebab bidang PAI sangat strategis guna mencapai wajah pendidikan yang islami dan siswa berwatak akhlakul karimah. Maka peran gurulah satu-satunya kunci kesuksesan dalam menjalankan misi dan profesi ini. Karena melalui sosok guru yang profesional pelajaran PAI di sekolah akan lebih terimplementasi dengan baik dan benar. Kakankemenag Sanggau H Mhd. Natsir,M.Ag dalam pembinaanya menyampaikan disamping menjadi rujukan siswa dalam pembentukan akhlakul karimah, guru agama juga perlu menguasai materi pelajaran PAI dengan baik dan berusaha meng-upgrade kemampuannya. Sebab pelajaran PAI adalah suatu disiplin ilmu yang menanamkan budi pekerti disamping pemahaman dan penguasaan bidang keagamaan.

Sehingga Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan mudah mampu tereksploitasi dan terimplementasi dalam pergaulan sehari-hari. “Pelajaran PAI dan profesionalisme guru menjadi syarat utama dalam menjawab masa depan anak bangsa. Karena pendidikan tidak cukup pemahaman tetapi juga pencetakan watak yang islami. Sehingga siswa dengan bekal pengetahuan yang dimiliki benar-benar menjadi manusia yang berguna baik bagi nusa, bangsa maupun agama kelak dikemudian hari.

Dan inilah sesungguhnya misi pendidikan islam yang sudah harus menjadi perhatian bersama,” jelas HM Natsir. Selain itu, ujar HM Natsir pembekalan guru PAI merupakan suatu kebutuhan yang terus dilakukan Kemenag Sanggau. Hal ini dilakukan guna membekali para guru PAI baik berdasarkan peraturan pemerintah tentang pendidikan, kurikulum maupun potensi dan kemampuan guru itu sendiri.

Sehingga dengan adanya pembekalan tersebut guru kedepan lebih profesional dibidangnya Drs. Pahmi sebagai pemateri terakhir kembali menyampaikan tentang SKP (Sasaran Kerja Pegawai). Sebanyak 42 orang guru PAI yang lolos PLPG itu diberikan pemahaman dan langsung praktek pengisian SKP secara masal. “Guru yang telah mendapat sertifikasi harus bisa menjadi contoh. Apalagi dalam penyusunan SKP. Biar yang lain belum buat, kita guru-guru PAI harus sudah punya SKP”demikian papar Drs. Pahmi (Fathur-Sanggau)

Comments