Kemenag NTT: Para Operator SAKPA Mengikuti DDTK

Kemenag NTT: Para Operator SAKPA Mengikuti DDTK
Kemenag NTT: Para Operator SAKPA Mengikuti DDTK
Kemenag NTT: Para Operator SAKPA Mengikuti DDTK

Larantuka (Inmas) – Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, pagi ini (Selasa, 04/03/2014) para Operator SAKPA di lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur melaksanakan DDTK sekaligus menginput data Elektronik Monitoring Pelaksana Anggaran (e-MPA) tahun 2013.

Pantauan Inmas Kemenag Flotim, DDTK tersebut berlangsung lancar dimana para operator SAKPA dari setiap unit  mengikutsertakan satu orang staf dari setiap unit untuk mengenal dan memahamai sistem aplikasi pengolahan data e-MPA.

Fransiska Iwa Tobi,S.Sos, bendahara Setjen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur yang menjadi pemandu dalam pelatihan tersebut mengatakan bahwa kegiatan DDTK ini bertujuan untuk memberi pengenalan kepada peserta untuk memahami tata cara proses menginput data yang benar dan  diharapkan kedepannya  agar Laporan e-MPA dapat diinput dengan baik dan benar.

Ketika disinggung tentang kaitan dengan informasi pengisian data e-MPA dari Kanwil Kemenag Provinsi NTT pada 27 Februari lalu, beliau membenarkan hal itu dan menjelaskan bahwa untuk mempercepat proses penginputan data yang benar dan tepat maka semua operator SAKPA di setiap unit perlu diberi pemahaman yang sama dan cara yang benar untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa saja terjadi. (***peter)

Kemenag NTT: Kakankemenag Mabar Bangga Dengan Prestasi Yang Diraih

Kupang (Inmas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat, Drs. Kristoforus Mahal ketika ditemui (Senin,03/03/2014) di sela-sela kegiatan Rakor pimpinan satker usai menerima penghargaan sebagai satker terbaik untuk dua kategori yakni kategori E-MPA dan kategori kontributor berita, mengaku bangga dengan apa yang diraih oleh satker yang dipimpinnya.

Menurutnya, pencapaian yang diraih ini karena hasil pembinaan dan hasil kerjasama serta merupakan prestasi dari semua pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat. Untuk itu, beliau mengaku sangat bangga dengan stafnya yang menjawab kepercayaan dengan bekerja secara serius dan baik sehingga dapat meraih hasil seperti sekarang ini.

Disinggung mengenai kiat khusus yang diberlakukan selama ini, beliau mengaku hanya melakukan pembinaan dan monitoring secara rutin dengan melaksanakan rapat serta melakukan pemantauan secara berjenjang dengan melibatkan para Kepala Seksi dan Kasubag Tata Usaha untuk seterusnya melakukan pemantauan terhadap kinerja para staf. Diakuinya pula, setiap minggu dilakukan rapat untuk mengevaluasi atau menjawab kebutuhan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.

“ Setiap minggu kami adakan rapat namun saya tidak menduga kalau E-MPA juga meraih hasil sebagai yang terbaik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa hasil yang telah dicapai sekarang ini diupayakan untuk tetap dipertahankan. Bahwa satker lain juga akan berupaya meningkatkan kinerja untuk meraih prestasi serupa, beliau mengatakan bahwa itu merupakan hal yang baik karena dengan demikian setiap satker akan bertumbuh dan berkembang.

“Ini utamanya bukan untuk meraih hasil atau hadiah. Ini merupakan apresiasi terhadap kerja yang dibuat, bukan soal hadiah tetapi budaya kerja ini yang harus dipertahankan,” jelasnya.

Dikatakan, apa yang telah dilakukan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dengan memberikan rewards dan punishment merupakan kiat dari pimpinan untuk menghargai apa yang sudah dibuat dan tentu saja dari aspek manajemen hal ini sangat berpengaruh terutama untuk menumbuhkan motivasi dari staf dan memiliki manfaat yang besar. Karenya, beliau berharap apa yang sudah dibangun harus dijadikan budaya dan jika memungkinkan lebih menukik lagi kepada kinerja. Ia mencontohkan, penyerapan anggaran. Menurutnya, apa yang dilakukan sekarang ini baru sebatas bagaimana anggaran diserap tetapi belum menyentuh bagaimana kontribusinya terhadap kinerja, hasil, dan sebagainya.

“Jika ini bisa di evaluasi dan diberikan apresiasi atau penghargaan saya pikir bagus juga,” tandasnya. Jw

Kemenag NTT: Enam Point Penting Pengelolaan Program Kegiatan Dan Anggaran

Kupang (Inmas) – Terdapat enam point penting terkait pengelolaan program kegiatan dan anggaran yang dikemukakan oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Eusabius Binsasi ketika memberikan arahan pada acara pembukaan kegiatan Rapat Koordinasi Pimpinan Satker di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT (Senin,03/03/2014) yang perlu mendapat perhatian serius dari para pimpinan satker.

Dikatakan, pengelolaan program kegiatan dan anggaran agar perlu memperhatikan beberapa hal penting yakni Pertama, Tepat Sasaran; Penggunaan keuangan negara (anggaran) sesuai dengan yang telah ditetapkan berdasarkan  DIPA RKA-KL, Petunjuk Operasional kegiatan (POK). Diingatkannya agar fungsi agama perlu mendapat perhatian terutama menyangkut permohonan bantuan agar jangan sampai salah sasaran. Kedua, Tepat Waktu; Pelaksanaan kegiatan/program dan Penyusunan /penyampaian laporan pertanggungjawaban sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Diharapkan agar setiap bantuan sosial dilaksanakan di awal tahun. Ketiga, Tepat Peruntukan; Penggunaan keuangan negara (anggaran) sesuai dengan kebutuhan dan jenis belanja berdasarkan perencanaannya. Keempat, Tepat Prosedur dan Mekanisme; Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan tata cara dan syarat yang telah ditentukan dalam pedoman dan/atau ketentuan yang telah ditetapkan. Selain itu, penyusunan dan penyampaian laporan pertanggung jawaban keuangan harus berpedoman pada SAI. Kelima, Tepat Acuan; Pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan harus merujuk pada dasar hukum yang tepat dan relevan, baik yang bersifat umum maupun teknis dan Keenam, Tepat Pengadministrasian; Pengelolaan keuangan harus sesuai dengan ketentuan penatausahaan.

Kakanwil mengharapkan agar para pimpinan satker membenahi pengelolaan program kegiatan dan anggaran untuk memberikan yang terbaik dan senantiasa memperhatikan enam point penting dalam pengelolaan program kegiatan dan anggaran sehingga berujung pada peningkatan pelayanan bidang agama di Provinsi NTT agar kedepannya semakin baik.Jw

Kemenag NTT: Kakanwil : Rumuskan Arah Kebijakan Sesuai Visi Dan Misi

Kupang (Inmas) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Eusabius Binsasi mengajak segenap pimpinan satker di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT untuk merefleksikan visi dan misi yang telah ditetapkan sehingga melalui rapat koordinasi dapat merumuskan arah kebijakan untuk tahun 2014 sesuai dengan visi terwujudnya masyarakat NTT yang BERNAS (Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera) dan  misi yakni 1)Meningkatkan Kualitas Kehidupan Umat Beragama;2)Meningkatkan kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan; 3)Memperkokoh Kerukunan Umat Beragama dan Lembaga Agama; 4)Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Haji. 5) Mewujudkan tata kelola Kanwil Kemenag Prov. NTT yang bersih dan berwibawa.

Ajakan refleksi Kakanwil disampaikannya ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan kegiatan Rapat Koordinasi Pimpinan Satker di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, bertempat di Hotel Swiss Belinn Kristal Kupang (Senin, 03/03/2014).

Menurutnya, pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran tahun 2014 perlu diarahkan pada hal-hal pokok yakni : pertama, peningkatan mutu/kualitas kehidupan beragama; Dengan demikian diharapkan dapat menambah dan menghidupkan bentuk-bentuk pelayanan keagamaan kepada masyarakat serta mendorong optimalisasi pengelolaan dana dan aset sosial keagamaan pada lembaga-lembaga keagamaan. Kedua, peningkatan Kerukunan Umat Beragama; dikatakan, sasaran pokok pada bidang ini adalah terwujudnya kehidupan harmonis intern dan antar umat beragama, terkait hal ini Kakanwil mengungkapkan bahwa di tahun 2014 terdapat anggaran untuk mendirikan 6 gedung FKUB di kabupaten/kota. Beliau juga mengungkapkan bahwa Menteri Agama dalam beberapa kesempatan memuji NTT sebagai contoh kerukunan. Ketiga, Peningkatan Kualitas Pendidikan Formal keagamaan, Perguruan Tinggi Agama, Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan; Kakanwil mengingatkan agar sekolah –sekolah keagamaan agar dapat dirumuskan secara baik sehingga dapat diakreditasi dan mendapat status yang lebih baik. Keempat, Penyelenggaran Ibadah Haji; Kaitan dengan ini Kakanwil mengajukan pertanyaan reflektif apakah jumlah haji yang meningkat membawa perubahan terhadap peningkatan mutu kehidupan beragama?? Dan Kelima, Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan; dengan tujuan terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel.

Kakanwil menambahkan, banyak hal yang perlu dirumuskan agar anggaran sebesar 500 Milyar lebih yang dipercayakan untuk dikelola bagi pembangunan di bidang agama pada tahun 2014 dapat dimanfaatkan secara baik dan dilaksanakan dengan benar sehingga membawa dampak perubahan di masyarakat Nusa Tenggara Timur.

“Dengan mengelola anggaran sebesar 500 Milyar lebih, adakah perubahan di masyarakat NTT? Jika tidak tentu menjadi tanggung jawab kita semua,” tegasnya.

Lebih jauh, Kakanwil meminta perhatian serius dari pimpinan satker terkait bantuan sosial karena sangat dibutuhkan masyarakat. Karenanya, beliau berharap semua bantuan sosial dapat tersalurkan dengan baik dan benar. “ Tidak ada alasan untuk tidak selesai. Jangan sampai karena keterbatasan kita, tidak selesai secara keseluruhan,” pungkasnya.   Jw

Comments