Kemenag Jawa Tengah: Program KB Jangan Muluk-muluk yang Penting Tepat Sasaran

Kemenag Jawa Tengah: Program KB Jangan Muluk-muluk yang Penting Tepat Sasaran

Pati – Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Caranya dengan menggencarkan kembali program Keluarga Berencana (KB) yang beberapa tahun belakangan mulai ditinggalkan.

Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Pati, Rabu 16 April BPPKB bekerjasama dengan Koalisi Kependudukan Kab. Pati menggelar acara dengan tema “Pemantapan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) bagi Koalisi Kependudukan, Fabsedu dan Penyuluh Agama Kabupaten Pati Tahun 2014” yang dihadiri oleh Ketua Koalisi Kependudukan Prov. Jateng, Kepala Kankemenag Kab. Pati, Sekretaris BPPKB Kab. Pati, DKK Kab. Pati, Ketua beserta pengurus Koalisi Kependudukan dan Fabsedu, Penyuluh Agama serta tokoh agama dan tokoh masyarakat Kab. Pati.

Menurut nara sumber yang merupakan Ketua Koalisi Kependudukan Provinsi Jawa Tengah DR. Ir. Saratri Wilonoyudho, permasalahan kependudukan ini erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. “Membatasi jumlah anak ini nantinya akan berpengaruh dengan peningkatan pendidikan, yang nantinya akan mengubah sudut pandang masyarakat dalam merencanakan masa depan keluarga, perencanaan yang lebih baik akan bisa mendatangkan kesejahteraan yang lebih baik juga,” ujar Saratri pada sejumlah peserta.
Kemenag Jawa Tengah: Program KB Jangan Muluk-muluk yang Penting Tepat Sasaran
Saratri mengklaim, dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,9 persen per tahun, Pemerintah Kab. Pati memiliki tugas yang cukup berat untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. “Ada banyak faktor yang menyebabkan tidak terkontrolnya angka kelahiran, ada kelahiran yang tidak diinginkan yang disebabkan pergaulan bebas, atau ada juga yang karena keluarga tersebut tidak mau mengikuti program KB,” kata Saratri.

Saratri berharap hasil dari rapat kerja daerah harus nyata dilakukan. “Jangan terlalu muluk-muluk dalam membuat kegiatan, yang penting tepat sasaran, jelas, dan benar-benar bisa direalisasikan,” katanya.

Menurut Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kab. Pati Drs. Suwoto, MM, persoalan yang paling utama ingin ditekan adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam memastikan pembatasan jumlah anak dalam keluarga.

“Sekarang ini jumlah pengguna KB meningkat sangat baik di sini. Kab. Pati sudah menjadi yang tertinggi dalam pencapaian peserta KB di Jawa Tengah, tetapi belum sesuai dengan target yang kami inginkan. Masih ada kelompok masyarakat yang ingin terus kami bina,” katanya. ( Athi’ ) Kemenag Jawa Tengah: Program KB Jangan Muluk-muluk yang Penting Tepat Sasaran

Comments