Inilah Kasus-Kasus Yang Sering Terjadi Pada Jamaah Calon Haji

Ibu-Ibu Calon Jamaah Haji Kabupaten Karimun Tahun 2015 M/1436 H Usai Mengikuti Kegiatan Gladi Posko, Minggu (23/8/2015) di Masjid Baiturrahman
Karimun (Humas) – Dalam menjalankan tugas, Karu (Ketua Regu) dan Karom (Ketua Rombongan) akan menemui berbagai masalah dan kasus yang terjadi dalam regu atau rombongannya. Berikut pemaparan H. Jamzuri saat menyampaikan permasalahan yang sering terjadi pada jamaah dan solusi penyelesaiannya pada acara pembinaan Karu dan Karom yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, Sabtu (22/8/2015) lalu.

(1) JAMAAH HAJI SESAT
  • Setelah terima laporan, catat identitas lengkap dan sebab-sebabnya.
  • Ketua kloter, Karu/Karom, TPHD  (petugas)  mencari
  • Ketua kloter melaporkan  ke Sub sektor
  • Bila sudah kembali  agar diberi petunjuk dan nasehat agar tidak sesat lagi
(2) KEHILANGAN BARANG
  • Tdk terbawa kloternya (Kt. Kloter melapor sektor sebelum berangkat, setelah sampai melapor sektor tujuan, menanyakan kepada sektor setiap laporan harian)
  • Tidak terbawa bus (saat tiba melapor ke sektor, menanyakan ke sektor setiap laporan harian)
  • Jika terbawa ke kamar / pemondokan lain (Melapokan ke Maktab, mencari langsung ke kamar kamar,  kalau perlu lapor ke sektor)
(3) KEHILANGAN UANG
  • Di Bandara (membuat laporan tertulis ke sektor dengan saksi karu/karom)
  • Di bus antar kota (Membuat laporan ke sektor / sub sektor, jika memungkinkan  langsung menghubungi perusahaan bus tersebut)
  • Di Pemondokan /luar  (karena lalai laporkan ke sektor, jika karena di bongkar paksa laporkan ke maktab /majmu’ah dan biarkan  posisinya , jika memungkinkan minta ganti rugi)
(4) KEHILANGAN PASPOR
  • Melaporkan ke sektor bersama jamaahnya
  • Sektor melaporkan ke Daker
  • Dibuatkan surat keterangan jalan
  • Sampai di Jeddah lapor ke Daker dan petugas pemulangan jamaah utk dibuatkan surat  perjalanan laksana paspor (SPLP) ke imigrasi perwakilan RI Jeddah, dengan memberikan  surat pengantar permohonan dan keterangan hilang.
(5) JAMAAH WAFAT
  • Dalam Perjalanan ( ketika sampai  melapor ke sektor, dokter membuat COD, mencatat tirkahnya, menyerahkan tirkahnya kpd ahli waris atau sektor, mengurus pemakamanya bersama majmuah/maktab/wukala)
  • Di Pemondokan ( Melaporkan ke maktab, membuat COD, Mecatat tirkah dan dan menyerahkanya, mengurus pemakamanya, jika ingin di sholatkan di Majid Nabawi/ masjidil haram agar mengurunya bersama majmuah/ maktab) dan jika di RSAS atau BPHI menyesuaikan.
(6) PINDAH KLOTER/TANAZUL
  • Melaporkan ke Sektor bersama jamaah
  • Mengurus perpindahan kloter  ke Daker bersama jamaah
  • Mengurus prosesi kepindahanya bersama jamaah
  • Semua biaya yg timbul menjadi tanggung jawab jamaah yang bersangkutan
(7) TIDAK MAU MENEMPATI  PEMONDOKAN
  •  Memberikan pengertian kpd jamaah bahwa ini sudah hasil qur’ah
  •  Berkoordinasi dg sektor, maktab/majmuah utk membantu jamaah memasuki / menempati pemondokan
(8) REGU TIDAK MAU MASUK KAMAR
  • Memberikan pengertian kpd jamaah tentang hak jamaah dan kapasitas kamar
  • Berkoordinasi dg sektor, maktab/majmu’ah utk membantu penempatan jamaah
(9) TANAZUL MABIT DI MINA 9 DZULHIJAH
  •  Menginformasikan dan menginfetarisir jamaah yg akan mabit di Mina.
  • Semu yg timbul akibat tanazul ini menjadi tanggung jawal masing masing.
  • Yang bersangkutan berkoordinasi dengan Maktab
  • Untuk menjaga segala kemungkinan yang bersangkutan membuat surat pernyataan
(10) ANGKUTAN ARMINA TDK DPT MENAMPUNG
  • Petugas berkoordinasi dg maktab dan sektor menenangkan jamaah utk sabar menunggu bus berikutnya, sebab semua jamaah dijamin akan diangkut.
  • Berkoordinasi dengan petugas kloter lainya, agar tdk terjadi salah faham.
(11) JAMAAH KECELAKAAN
  • Petugas melapor ke sektor, dan bersama sama melapor ke kantor polisi, minta ambulan.
  • Melaporkan ke Maktab dan Daker, minta tenaga penghubung utk membantu mengurusnya.
  • Bila disodori form isian utk ditanda tangani, kalau tak faham minta diartikan dulu.
  • Bila tdk ada yang mewakili dlm sidang dpt minta kepada KJRI bidang urusan haji.
(12) SAKIT TDK MAU DIRUJUK
  • Dokter mengusahakan semaksimal mungkin agar mau dirujuk
  • Mencari sebabnya kenapa tdk mau dirujuk
  • Minta bantu petugas lain utk ikut menjelaskanya
  • Bila terpaksa tak mau diminta  membuat surat pernyataan
(13) MENDERITA PENYAKIT KRONIS
  • Dokter memeriksa buku kesehatanya
  • Dirujuk ke rumah sakit, jika belum sembuh sudah disuruh pulang maka langsung dibawa ke BPHI
  • Diingatkan agar memperhatikan jadwal pemeriksaan rutin
(14) KBIH MEMBLOKIR  KAMAR & BUS
  • Petugas menegur dan memberikan penejelsan kepada KBIH
  • Melaporkan ke sektor dan maktab
  • Meminta bantuan kepada sektor staf bidang perumahan dan pemberangkatan utk menyelelesaikanya
(15) KEBAKARAN DI PEMONDOKAN
  • Petugas menenangkan jamaah dan diminta mengamankan barang barang berharga
  • Berusaha memadamkan api  dengan tabung dan pemadam
  • Meminta bantuan maktab/majmu’ah
  • Mendata kerugian
(16) KELEBIHAN BAWAAN
  • Petugas menghubungi jamaah ybs
  • Menjelaskan bahwa kelebihan barang bawaan menjadi tanggung jawab pribadi
  •  Mengusahakan utk tetap diangkut selama jumlah kolektif masih mencukupi
(17) JAMAAH DIEVAKUASI KE MEKAH TANPA IKHRAM
  • Petugas memantau kondisi jamaah
  • Melaporkan kepada seksi pelayanan umum dan ibadah bahwa jamaah tersebut belum ikhram haji/umrah
  • Seksi ibadah memberikan bimbingan utk berikram di Mekah dan tidak  kena dam karena hukumnya sama dengan orang mukim
(18) PEMULANGAN DINI JAMAAH SAKIT
  • Jamaah sakit dinyatakan layak utk pulang
  •  Dicek apakah sudah tawaf ifadah
  • Dokter menyiapkan rekaman medis, utk kelengkapan pengiriman ke Jeddah
  • Di Jeddah dirawat di BPHI sambil menunggu jadwal penerbangan
(19) PEMULANGAN AKHIR JAMAAH SAKIT
  • Petugas melapokan ke BPHI
  •  BPHI menerima, menginventarisir  dan mengurus jamaah yang bersangkutan
  • Petugas daker akan mengurus kepulangan jamaah yang bersangkutan
  • Bila sampai kloter terakhir masih dirawat di RSAS kepulanganganya akan diurus oleh KJRI tanpa dipungut biaya
(20) KETERLAMBATAN PESAWAT
  • Petugas  kloter mengumumkan tentang keterlambatan tersebut.
  • Berusaha menenangkan jamaah, kalau jamaah sudah masuk gate agar sektor meminta kepada pihak penerbangan utk menyediakan makan.
  • Menginformasikan utk penundaan pemberangkatan kloter berikutnya
(21) TAK MAU MELAKSANAKAN RUKUN HAJI
  • Petugas membujuk agak mau melaksanakan rukun  haji
  • Mencari kelemahan utk menggugah kesadaranya agar mau melaksanakan rukun haji
  • Meminta orang yang ahli atau tokoh masyakat yang disegani membujuk agar mau melaksanakan rukun haji
(22) TDK NIAT IKHRAM SDH MELEWATI MIQOT
  • Yang bersangkutan membayar dam isa’ah/ kesalahan
  • Atau ambil miqot yg  telah di lampaui
  • Bila sudah sampai di Tanah Haram, harus keluar dan mengambil miqot yang terdekat bukan jikronah atau tan’im

(23) SAKIT BLM TAWAF IFADAH KLOTER AKAN PULANG
  • Petugas mengecek jamaah yang bersangkutan apakah dirawat di pemondokan,  BPHI atau RSAS
  • Jika dipemondokan maka segera di tawafkankan , sa’i dan tahalul dengan menggunakan tandu.
  • Bila dirawat di BPHI atau RSAS, maka dilaporkan kepada  kasi pelayanan umum dan ibadah bahwa yang bersangkutan belum tawaf ifadah dan sa’i, pengurusan selanjutnya oleh Daker.
(24) MINTA PULANG  SEBELUM WUKUF
  • Diberikan  penjelasan selama di pemondokan dan selama dalam perjalanan. Sebab ia belum melaksanakan haji.
  • Sebelum menuju bandara, diupayakan jamaah diajak tinggal di Teknis urusan haji Jeddah utk dinasehati.
  • Bila tetap tdk mau maka diminta  membuat surat pernyataan.
(25) KELUHAN JAMAAH
  • Fasilitas pemondokan yang  kurang bagus (Mengecek kebenaranya, memberitaukan ke maktab/majmu’ah, lapor ke sektor/Daker, menenangkan jamaah)
  •  Pelayanan Pemondokan (Mengecek kebenaranya, memberitaukan ke maktab/majmu’ah, lapor ke sektor/Daker utk menyelesaikanya)
  • Pemerasan oleh oknum petugas maktab (sama)

Comments