Eko Trisanto: Menggunakan Multimedia Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha.

Karimun (Humas) – Eko Trisanto, M.Pd.B dalam acara Kegiatan Pembinaan Guru Agama Buddha yang dilaksanakan oleh Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun menyampaikan tentang Pentingnya Multimedia Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha , Jumat (6/11/2015).

“Media pembelajaran interaktif (MPI) berbasis komputer atau multimedia saat ini memiliki peran penting dalam pembelajaran,” ungkapnya.

Multimedia, terangnya, adalah kombinasi teks, gambar, animasi, audio dan video untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi yang akan disampaikan melalui komputer atau peralatan manipulasi digital lain.

“Sementara Multimedia Interaktif adalah sistem multimedia yang memungkinkan pengguna dapat berhubungan untuk mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan.” Terang mantan siswa Sekolah Dasar Negeri Tegal Alur Jakarta Barat ini.

Mengapa multimedia merupakan suatu pilihan, Eko Trisanto memberi alasan karena lembaga riset dan penerbitan computer, yaitu Computer Teknology Research (CTR), menyatakan bahwa orang yang mampu mengingat,  20 % dari yang didengar, dan  30 % dari yang dilihat. 

“Tetapi orang dapat mengingat jika 50 % dari yang dilihat dan di dengar dan  80 %  dapat mengingat dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Jadi multimedia sangatlah efektif .” terang Guru SMP Harapan Utama – Batam ini.

Selain itu, mengapa mengapa multimedia merupakan suatu pilihan, ia menambahkan bahwa dengan multimedia memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dan lainnya. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan sebagainya. Bisa menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dan sebagainya.

“Bisa menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan sebagainya. Bisa menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dan sebagainya dan terakhir bisa meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.” ungkapnya.

Komponen dalam Multimedia Pembelajaran, menurut guru yang tinggal di Perum. Masyeba Gading Mas Blok B3 No.13 A Sekupang ini,  terdiri dari Software, DKV (Desain Komunikasi Visual) dan Konten Pembelajaran.

“Pada dasarnya pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif disesuaikan dengan kebutuhan masing masing materi yang disajikan.” Katanya.

Software yang dapat digunakan untuk Multimedia Pembelajaran Interaktif tambah suami Sri Ningsih Setyo Utami ini diantaranya adalah MS Power Point, Quis Creator, Autorware, AutoPlay, Flash dan aplikasi sejenis.

“Software pendukung pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif diantaranya adalah Photoshop, Cool EditPro, Windows Movie Maker, Camtasia Studio dan aplikasi sejenisnya,” tambahnya.
Tips dalam membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif jelas pria kelahiran Jakarta, 07 Agustus 1984 gunakan tiga jurus, yakni Amati, Tiru dan Modifikasi.

Eko Trisanto, M.Pd.B selanjutnya berbagi tips membuat Slide Presentasi yang efektif dan kreatif bagi guru Pendidikan Agama Buddha. 

“Sering kali slide presentasi bikin ngantuk siswa, karenanya, presentasi harus efektif dan kreatif sehingga menarik perhatian siswa,” terang TIM Kurikulum SMP Harapan Utama – Batam ini lagi.

Bagaimana membuat slide dengan efektif, tamatan STAB MAHA PRAJNA Jakarta, S2 ini menjelaskan pertama; Gunakan slide yang simpel. Kedua, Tampilkan hanya Poin-poin dari presentasi anda. Ketiga, buat sesingkat mungkin. Keempat, satu pesan per-slide. Kelima, gunakan kekuatan visual. Keenam, gunakan foto berkualitas untuk menekankan makna. Keenam, gunakan gambar yang berkolerasi. Ketujuh, Tidak semua slide harus bergambar.

Comments