Pengelolaan Data Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS)

Karimun (Humas) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau melalui Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS), Senin (9/11/2015) mengadakan kegiatan Singkronisasi, Verifikasi dan Validasi Data Pakis di ruang rapat Jamiatul Birri Masjid Agung Kabupaten Karimun. 

“Syarat data yang baik itu ada lima,  pertama,;objektif, berarti data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kedua, representatif atau mewakili, atinya data harus mewakili objek yang diamati. Ketiga, kesalahan baku atau bahasa inggrisnya standard errornya harus kecil, artinya suatu perkiraan atau estimasi dikatakan baik apabila kesalahan bakunya kecil.” jelas Drs. H. Lukman, M.Pd.I Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam.

Keempat, lanjut H. Lukman adalah relevan, artinya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti atau dipecahkan. Dan  terakhir data itu harus tepat waktu istilahnya up to date agar dapat dilakukan koreksi. 

“Jadi tidak ada gunanya juga jika data itu valid tetapi lambat diserahkan atau sebaliknya cepat diserahkan tetapi datanya tidak valid. Jadi kelima syarat data ditas harus dipenuhi,” tegasnya.

Selanjutnya ia menjelaskan manfaat dari data, yang pertama sebagai Dasar  Perencanaan, bertujuan agar perencanaan sesuai dengan kemampuan supaya dapat dihindari perencanaan yang sulit untuk dilaksanakan (ambisius). Yang kedua, Dasar Evaluasi, dari hasil kerja akhir. Apakah target dapat tercapai, kalau tidak tercapai, faktor apa saja yang mempengaruhi.

Pengelompokan Data lanjutnya lagi bisa dilihat menurut sifat, sumber, cara memperoleh dan waktu pengumpulannya.

“Menurut  Sifatnya data itu ada dua jenis yakni Data Kualitatif, yakni data yang tidak berbentuk angka (nonnumerics), misal produksi padi meningkat, harga daging sapi mahal. Kedua, Data Kuantitatif yakni data yang dinyatakan dalam bentuk angka, misal produksi padi meningkat 20%, harga daging sapi US$ 20/kg,” terangnya.

Sementara Data dilihat menurut Sumbernya lanjut H. Lukman ada Data Internal yakni data yang bersumber dari dalam sebuah organisasi atau kelompok, misal data penjualan PT. ABCD dan Data Eksternal yakni data bersumber dari dari luar organisasi atau kelompok, misal data daya beli konsumen produksi PT. ABCD.

“Adapun menurut cara memperolehnya pun ada dua, yang pertama Data Primer yakni data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi/kelompok atau data langsung dari objeknya. Kedua, Data Sekunder yakni data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi,” terangnya lagi.

Sedangkan data jika dilihat menurut Waktu Pengumpulannya ada dua pula, yang pertama, Data Cross Section yakni data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam periode tersebut, misal hasil sensus penduduk 1990, mengambarkan keadaan Indonesia pada tahun 1990 menurut umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan dan sebagainya. Kedua, Data Time Series (berkala) atau data Historis, data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu,tujuannya untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu, misal perkembangan produksi padi selama 5 tahun terakhir, perkembangan penjualan PT. ABCD, selama 10 tahun terakhir.

“Cara Pengumpulan Data itu ada dalam bentuk Sensus yakni cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh suatu populasi pada saat tertentu  hal ini tertuang dalam UU No.16 Th.1997 Ps. 1 : 8. Ada juga pengumpulan data melalui cara Survei, yakni cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu sebagaimana dijelaskan dalam UU No.16 Th.1997 Ps. 1 : 9. Dan terakhir dikenal dengan istilah Kompilasi Produk Administrasi, yakni cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat dan ini tertuang dalam UU No.16 Th.1997 Ps. 1 : 10.” Paparnya panjang lebar.

Untuk Pengolahan Data, masih menurut H. Lukman merupakan suatu kegiatan untuk membuat suatu data ringkasan berbentuk angka berdasarkan data mentah dengan menggunakan rumus tertentu, seperti menghitung jumlah, rata-rata, persentase. Dan selanjutnya data yang sudah diolah tersebut disajikan.

“Penyajian Data merupakan suatu kegiatan mengemas data yang disajikan dalam  beberapa bentuk sesuai dengan kebutuhan dan berfungsi untuk memudahkan pembacaan data. Ada beberapa bentuk penyajian data yakni dalam bentuk Tabel, Grafik, Ukuran dan Essay,” terangnya.

Comments