PMy. Suwarno: Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan Melalui Praktek Ajaran Buddha

Karimun (Inmas) – “Kelahiran Para Buddha merupakan sebab kebahagiaan. Pembabaran Ajaran Benar merupakan sebab kebahagiaan. Persatuan sangha merupakan sebab kebahagiaan. Dan usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan” Dhammapada IV-16.

Demikian kutipan awal yang disampaikan oleh PMy. Suwarno saat menyampaikan materi tentang Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan Melalui Praktek Ajaran Buddha kepada siswa-siswa Sekolah Minggu Budda (SMB) yang sedang mengikuti kegiatan pembinaan yang diselenggaran oleh Penyelenggara Buddha, Jumat (3/5/2019) di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun.

“Ajaran Buddha mengajarkan tentang pentingnya menjaga persatuan.” Tegas PMy. Suwarno yang juga dosen Sistem Informasi UIB ini.

Lebih lanjut Suwarno yang juga Dewan Kepanditaan Daerah Kepri ini menjelaskan makna Wawasan yang berasal dari bahasa Jawa, yakni ‘wawas” yang berarti melihat atau memandang. 

“Sedangakn wawasan adalah cara pandang,  cara penglihatan, cara tinjau.” Terangnya.

“Jadi Wawasan Kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di  tengah-tengah lingkungan kehidupan global.” Terang PMy. Suwarno lagi.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan tentang pentingnya memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, dimana Indonesia dengan berbagai Suku, Agama dan Bahasa merupakan suatu keindahan dan kekayaan yang harus disyukuri.

“Coba bayangkan jika bunga itu semuanya berwarna hijau, tidak ada merah, kuning dan biru, tentu tidak indah. Jadi perbedaan itu sebenarnya indah. Dan perbedaan itu adalah sebuah hal yang lumrah, bahkan dengan orang tua, kakak atau adik saja kita bisa berbeda.” Ungkapnya.

Dan terakhir ia menyampaikan pesan kepada siswa-siswa Sekolah Minggu Buddha yang sedang mengikuti kegiatan pembinaan bahwa Buddha Dhamma bukan hanya sekedar teori untuk dihafal saja melainkan lebih kepada pelaksanaan karena untuk merubah perilaku manusia agar terbebas dari kelahiran kembali dengan menghayati Empat Kesunyataan Mulia.

“Jadi secara sosial, manusia yang melaksanakan Ajaran sang Buddha dalam hidupnya akan lebih diterima dalam masyarakat karena ia telah menjadi orang yang baik dan bijaksana.” Tutupnya. (zhir)

Comments