H. Endang Sry Wahyu: Proses Perjalanan Ibadah Haji Gelombang II Tahun 1440 H/2019M

Karimun (Inmas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun melalui Seksi Penyelenggaraan Haji, Sabtu (15/6/2019) melaksananakan bimbingan Manasik Haji bagi 165 Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Karimun yang akan berangkat pada tahun 1440 H/2019 M.

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah H. Endang Sry Wahyu yang menyampaikan materi tentang Proses Perjalanan Ibadah Haji Gelombang II.
Sebelum keberangkatan ada beberapa persiapan yang harus disiapkan oleh setiap jamaah, sebagaimana dijelaskan oleh H. Endang Sry Wahyu, yakni:

1. Membulatkan Niat Ibadah Haji "Lillahi Ta'aala"
2. Merapihkan/Menyempurnakan Shalat Fardhu - Shalat Sunnat
3. Memperbanyak membaca Al-Qur'an, Do'a, Dzikir dan Istighfar
4. Meningkatkan Kesabaran karena Perbedaan Cuaca, Suhu Udara, Kebiasaan (Privacy), Makanan, Sakit, Menunggu, dan lainnya.
5. Mengikuti Pra-Manasik/Bimbingan Manasik, Menghafal Do'a-Manasik
6. Latihan Fisik, Silaturahmi, Saling-Memaafkan
7. Mempersiapkan Bekal secukupnya

“Selain itu bapak ibu juga harus mempersiapkan arang bawaan seperti Koper, Tas Tentengan, Tas Pasport, Ihram, Sajadah, Semprotan-Air, Payung (Bank/Garuda) Baju/Kaos, Celana, Baju-Hangat, Sabuk-Haji, Mukena, Kain-Sarung, Kaos-Kaki, Tasbih, Obat-Obatan, Sandal/Sepatu (terlihat mata-kaki), Lampu-Senter, Kacamata-Gelap, Kantong-Kerikil, Tali-Plastik, Kunci-Gembok, Kantong-Keresek, Peralatan Makan-Minum, Baju-Seragam, Peci, Kerudung, Kopor, Payung dan barang kecil lainnya sesuai kebutuhan bapak ibu.”terang H. Endang Sry Wahyu.

Selanjutnya H. Endang menjelaskan beberapa rangkaian kegiatan yang akan dijalani oleh para jamaah, yakni dimulai dari Pra-Manasik, Bimbingan-Manasik, Pemantapan-Manasik, Upacara-Pelepasan yang biasanya dilaksanakan di halaman rumah dinas Bupati Karimun dan Pembinaan bagi Karu/Karom.

Adapun kegiatan sewaktu di Asrama-Haji diantaranya adalah menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama) - oleh Panitia, kemudian bapak ibu akan menerima Kartu Konsumsi dan Nomor Kamar, kemudian ada pemeriksaan barang bawaan oleh pihak Bea-Cukai, ada proses penimbangan Koper. Selanjutnya Masuk Asrama, masuk kamar sesuai nomor masing-masing dan saat makan dengan menukar Nomor pada Kartu-Konsumsi. Untuk keperluan belanja harus dalam Komplek Asrama, ada juga pemeriksaan ulang Kesehatan disertai Pembagian Dokumen seperti PPH (Pasport Haji), Buku Kesehatan, Boarding- Pass, Bagage-Tag, Tiket serta penyerahan Uang-Bekal (Living-Cost untuk 33 hari), pemberian Gelang-Identitas. Dan baisanya ada pengumuman-pengumuman dan Praktek-Manasik untuk yang terakhir.

“Untuk uang-bekal atau Living-Cost akan diserahkan sebesar Rls. 1.500 saat di asrama nanti. Yang jika dikurs rupiah sekitar 4 juta lebih.” Jelas H. Endang lagi.

Usai proses di Asrama Haji, jamaah mempersiapkan diri untuk proses pemberangkatan yang diisi dengan kegiatan upacara pelepasan selanjutnya naik Bus menuju ke Bandara/Airport. Setibanya di Bandara/Airport Hang Nadim dilanjutkan dengan proses pengecekkan PPH dan Boarding-Pass – lalu memasuki Pesawat dengan tertib.

“Selama di pesawat bapak ibu harus memanfaatkan waktu untuk istirahat dan mengisi waktu dengan berdo'a, mengaji, baca buku Manasik. Untuk pelaksanaan shalat berwudu’ harus dengan bertayamum dan shalat sambil duduk dan akan dibimbing oleh TPHI.” Terang H. Endang lagi.

Dan setibanya di Airport King Abdul Aziz – Jeddah, jamaah akan menjalani proses berkumpul di ruang-tunggu dan menerima penjelasan-penjelasan dari petugas. Kepada jamaah diminta untuk mempersiapkan PPH, selanjutnya memasuki Ruang Imigrasi untuk pemeriksaan PPH, pemeriksaan Barang. 

“Bagi Jamaah Gelombang I akan berangkat menuju ke Medinah dengan Bus. Sedangkan bapak ibu sebagai Jamaah Gelombang II dapat melaksanakan Miqat dari Bandara King Abdul Aziz. Dalam keadaan "Ihram", setelah Niat Umrah langsung berangkat ke Makkah dengan menggunakan kendaraan bus.” Jelas H. Endang lebih lanjut.

Adapun kegiatan selama di Makkah Al-Mukarramah, masih menurut penjelasan H. Endang Sry Wahyu adalah Istirahat di Pondokan, Menuju Masjidil Haram melalui pintu Babus-Salam, Melaksanakan Thawaf, Berdo'a di Multazam, Shalat Sunnat di Maqam-Ibrahim, Shalat Sunnat di Hijir Ismail, Sa'i antara Shafa - Marwa

Melaksanakan Tahallul dan Tanggal 8 Dzulhijjah berihram dengan niat Haji dan berangkat ke Arafah
“Selanjutnya pada malam tanggal 9 Dzulhijjah menginap di Arafah dan tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari mulai Wukuf sampai dengan Fajar Siddiq dan Sesudah Maghrib/Isya berangkat menuju Muzdalifah. Di Muzdalifah mabit sampai lewat tengah malam dan mencari kerikil sebanyak 49 - 70 butir dan setelah lewat tengah malam baru berangkat menuju Mina.” Jelas H. Endang.

Dan setibanya di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah jamaah melontar Jumrah Aqabah: Tahallul Awwal, bila memungkinkan ke Makkah untuk Thawaf Ifadah, lalu kembali ke Mina sebelum terbenam matahari dan menginap di Mina. Pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah lalu meninggalkan Mina disebut Nafar Awwal. Jika masih bermalam di Mina, tanggal 13 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, lalu meninggalkan Mina menuju Makkah, disebut Nafar Tsani

“Sekembalinya ke Makkah jamaah kembali melaksanakan Thawaf Ifadah, umrah Sunnah, miqat dari Masjid Jaranah, Tana'im, I'tiqaf, Thawaf Sunnah di Masjidil-Haram, Ziarah ketempat bersejarah dan melaksanakan Thawaf Wada.” Tambah H. Endang. 

Selanjutnya jamaah melanjutkan perjalanan ke Madinah untuk melaksanakan arbain dan ziarah serta mempersiapkan diri untuk kepulangan ke tanah air. 

Penulis: Muntazhir
Editor: Hatiman

Comments