Karimun (Inmas) - JCH Kabupaten Karimun 1440H/2019M yang tergabung dalam Kloter 17 BTH mengisi kegiatan dengan beribadah di Masjidil Haram menjelang pelaksanaan Armina. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah satu JCH Karimun Linda Hasyim.
"Kita mengisi kegiatan dengan melaksanakan ibadah shalat di Masjidil Haram, dan untuk ke Masjidil Haram disediakan Bus, Bus akan membawa Jemaah ke terminal pemberhentian dan kita harus berjalan sedikit menuju ke Masjidil Haram, Bus khusu untuk kita nomor 07 dan tidak dikenai biaya, gratis." jelas Linda Hasyim melalui pesan WA, Selasa (23/7/2019).
Selain itu Jemaah juga mengisi waktu dengan mengikuti kegiatan pembinaan manasik yang diselenggarakan oleh Petugas Haji Kloter. Dan dalam beberapa hari kedepan akan dilaksanakan penyembelihan hewan DAM, Ziarah dan Umrah Sunnah yang dikoordinir oleh Ketua Rombongan.
Untuk diketahui bahwa Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Karimun sudah selesai melaksanakan Ibadah Umrah mulai dari berihram, Thawaf, Sai, Tahallul pada Senin lalu (22/7/2019).
Selama di Mekkah, Jemaah Kabupaten Karimun tinggal di pemondokan Hotel Surro Man Ro'a di wilayah Syisyah yang menampung 1.474 Jemaah haji asal Indonesia dari Kloter BTH 17, BTH 20 dan BTH 21. adapun jarak tempuh dari Pemondokan JCH Kab. Karimun (Hotel Surro Man Ro'a) ke Masjidil Haram ± 4 Km dengan waktu tempuh ±15 menit dan disediakan Bus Shalawat gratis selama 24 Jam.
Untuk diketahui pula bahwa Jemaah Karimun ini berangkat dari Bandara Internasioal Hang Nadim Batam pada hari Minggu (21/7/2019) pukul 10.31 WIB. bersama Kloter BTH 17 yang merupakan JCH asal Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan gabungan jamaah dari Kota Batam 182 orang, Kabupaten Bintan 97 orang, dan Kabupaten Karimun 162 orang dari semula 163 orang karena 1 Jemaah ditunda keberangkatannya karena alasan kesehatan.
Dan pada Kloter 17 BTH ini didampingi oleh 5 petugas haji yakni TPIHI/Ketua Kloter, Budi Dermawan Muhammad Noersi, TPIHI/Pembimbing Ibadah, Edi Batara Safari, TKHI/Dokter Kloter, Lestia Lestari Binti Rawuh, Perawat, Zainuddin Marek Lakalu, dan Perawat, Raja Mizlinovriana Raja Jamil. (zhir)
Reporter/Penulis: Muntazhir
Editor: Hatiman
Comments
Post a Comment