Jaga Kerukunan, Wamenag Harap Pemda Berdayakan FKUB

 

Jaga Kerukunan, Wamenag Harap Pemda Berdayakan FKUB

  • Minggu, 25 Oktober 2020 06:51 WIB

Larantuka (Kemenag) --- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menegaskan bahwa peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga kerukunan sangat penting. Karenanya, Wamenag berharap Pemda dapat memberdayakan FKUB di daerahnya masing-masing.

Pesan ini disampaikan Wamenag saat bertemu Forkompimda dan FKUB Kabupaten Flores Timur, di Larantuka. Menurutnya, FKUB berperan sebagai mediatator dan katalisator pada setiap konflik yang terjadi di suatu daerah. 

“Peran tokoh agama yang tergabung dalam FKUB itu sangat penting dalam menekan setiap konflik yang terjadi di daerah, terlebih konflik yang berhubungan dengan masalah keagamaan,” jelas Wamenag, Jumat (23/10). 

“Kementerian Agama menaruh harapan agar FKUB di setiap Kabupaten/kota diberdayakan, salah satunya dengan memberi dukungan anggaran yang memadai untuk pelaksanaan tugas, fungsi, dan perannya,” sambungnya. 

Wamenag menjelaskan,  Kementerian Agama selama ini telah mengalokasikan anggaran operasional FKUB untuk tugas merawat kerukunan umat. Setiap FKUB di Kabupaten/Kota mendapat anggaran sebesar 40 sampai 50 juta rupiah. “Anggaran tersebut tentu masih sangat minim. Sehingga , Pemerintah Daerah diharapkan juga mempunyai perhatian lebih bagi FKUB dengan menyiapkan anggaran yang secukupnya,” tutur Wamenag. 

Wamenag mengapresiasi kiprah FKUB yang terus berupaya merawat kerukunan umat, serta meminimalisir  setiap potensi konflik di daerahnya. Salah satunya yang dilakukan oleh tokoh agama yang tergabung dalam FKUB Kabupaten Flores Timur. 

“Tokoh agama di daerah sangat diharapkan dapat  terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti kerukunan dan kedamaian. Sebab masyarakat kita umumnya mau mendengar pesan para tokoh,” jelasnya. 

Sebelumnya, Bupati Flores Timur  Antonius Hubertus Gege Hajon menjelaskan kondisi kerukunan di Kabupaten Flores Timur yang terawatt dengan  baik. Menurutnya, itu  didasari kentalnya budaya saling menghargai masyarakat Flores Timur. Anton Hajon bahkan yakin  bahwa Kabupaten Flores Timur adalah laboratorium kerukunan di NTT. 

Hadir juga dalam pertemuan ini, Anggota Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A Umar, Kakanwil Kementerian Agama NTT, Sarman Marselinus, bersama jajarannya. 

Selain bertemu Forkopimda dan FKUB, selama di NTT, Wamenag juga meresmikan Gedung Workshop MAN 2 Flores Timur di Lamakera, meletakan batu pertama pembangunan gedung asrama MAN 2 Flores Timur, serta meletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung desa Tanawerang Solor Timur dan MAN 2 Flores Timur sebagai akses ke luar masuk di kompleks bukit peradaban Lamakera. (***peter)

Comments